14.1.12

Habib Luthfy Kembali Pimpin Jam'iyyah Thariqah


Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya ditetapkan kembali menjadi Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) periode 2012 - 2016. Sementara Mudir Aam dipercayakan kepada KH Abdul Mu'thi Nurhadi yang sebelumnya menjabat sebagai Mudir Idaroh Wustho Jatman Propinsi Jawa Timur.

Keputusan penetapan pasangan Habib Luthfy dan KH Mu'thi dilakukan melalui sidang Komisi Majelis Ifta' yang berlangsung Jum'at (13/1) tadi malam, yang dipimpin langsung oleh Habib Luthfy bersama anggota majelis ifta' yang diwakili dari unsur Idaroh Aliyah dan Rais Idaroh Wustho yang diambil dari unsur perwakilan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Sedangkan Posisi Katib Aam, Sekretaris Jendral dan Bendahara Umum masih dijabat pengurus lama yakni KH. Zaini Mawardi, KH. Mohammad Masroni dan Ir. Bambang Iriyanto.

KH Mohammad Masroni kepada NU Online mengatakan, hasil sidang majelis ifta' baru menghasilkan sebagian kepungurusan idaroh aliyah Jatman, sedangkan kelengkapan kepengurusannya baru akan dibahas pada pertemuan lanjutan tanggal 2 Pebruari 2012 di Pekalongan.

Sebagaimana dalam tata tertib Muktamar XI Jatman pasal 19 bahwa pengangkatan Rais Aam diserahkan kepada Majelis Ifta' sedangkan untuk Mudir Aam dipilih oleh Rais Aam atas pertimbangan Majelis Ifta' setelah diajukan oleh peserta muktamar.

Hal ini sangat berbeda pada Muktamar NU yang selama ini berlangsung, dimana proses penetapan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU melalui pemilihan langsung oleh peserta muktamar dan kelengkapan pengurus dilakukan melalui rapat tim formatur.

Acara penutupan Muktamar XI Jatman akan dilakukan hari ini, Sabtu (14/1) pagi, oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa yang didahului dengan ceramah dan deklarasi Mahasiswa Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (MATAN) dan pengumuman hasil sidang Majelis Ifta' tentang susunan kepengurusan Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah periode 2012 - 2017 hasil Muktamar XI Jatman yang berlangsung di Pesantren Al Munawariyah Bululawang Kabupaten Malang Jawa Timur.

Redaktur : A.Khoirul Anam
Kontributor : Abdul Muis
www.nu.or.id

Cuplikan Cerita Rakyat


Si Rusa dan Si Kulomang ( Maluku )


Alkisah, seekor rusa yang tinggal di hutan di kepulauan Aru merasa sangat bangga dengan kemampuan larinya. Ia selalu menantang setiap hewan untuk bertanding lari. Suatu hari ia menantang si Kulomang ( siput laut ) untuk bertanding lari di pinggir pantai sampai ke tanjung ke 11. Kulomang bekerjasama dengan teman-temannya untuk mengalahkan si rusa yang sombong. Setiap Kulomang berada di Tanjung yang berbeda-beda. Saat bertanding lari, rusa terkejut saat ia menyadari Kulomang selalu sudah berada di dekatnya. Si rusa berlari sekencang mungkin hingga ia kehabisan napas dan jatuh tak berdaya di Tanjung ke 10.



Si Sigarlaki dan Si Rimbat ( Sulawesi Utara )

Cerita ini mengisahkan tentang kegigihan hati seorang hamba, bernama Limbat dalam mempertahankan hidup atas dasar kejujurannya. Sigarlaki, sang majikan yang ahli mmenombak berusaha mencuranginya berkali-kali dengan berkata, siapa yang lebih cepat keluar dari air, Lembing atau Limbat, berarti ia kalah dan harus mengabdi lepada yang menang. Berkali-kali Sigarlaki mencoba mencurangi Limbat Namur Lembing yang ia lemparkan ke dalam air harus berkali-kali dicabutnya sebelum Limbat keluar dari air. Akhirnya Sigarlaki menyerah dan mengakui kegigihan seorang Limbat.

Buaya Ajaib ( Papua )

Kisah ini menceritakan tentang hubungan baik antara hewan dan manusia yang tahu membalas budi. Towjatuwo bertemu buaya yang dapat berbicara bernama Watuwe, di sungai Tami saat mencari batu tajam untuk menolong istrinya melahirkan. Watuwe membantu istri Towjatuwa melahirkan bayi laki-laki dan meramalkan anak tersebut akan menjadi pemburu yang handal, namun ia meminta agar Towjatuwa dan keturunannya untuk tidak berburu buaya. Apabila dilanggar Towjatuwe dan keturunannya tidak akan bertahan hidup. Sejak itu Towjatuwa dan keturunannya melindungi binatang yang ada di sekitar sungai Tami.


Batu Golog ( Nusa Tenggara Barat )

Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kalau Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu ceper didekat tempat ia bekerja. Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu batu ini makin tinggi.” Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk.” Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi. Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq. Inaq Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anaknya. Syahdan doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. dengan sabuknya ia akan dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan sabuknya batu itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi nama Desa Gembong olrh karena menyebabkan tanah di sana bergetar. Bagian ke dua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh. Sehingga tempat itu diberi nama Montong Teker. Sedangkan kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi dua ekor burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya berubah menjadi burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia maka kedua burung itu tidak mampu mengerami telurnya. (Cerita ini diadaptasi secara bebas dari I Nengah Kayun dan kawan-kawan, “Batu Goloq,” Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat, Jakarta: Departemen P dan K, 1981, hal. 21-25).http://www.blogger.com/img/blank.gif


Kera dan Ayam (Sulawesi Tenggara)


Cerita ini mengisahkan tentang kerjasama yang sangat baik antara seekor ayam dan kepiting untuk menghancurkan rencana jahat seekor kera. Sang ayam dan kepiting berhasil membujuk sang kera yang berupaya memangsa sang ayam untuk masuk ke dalam perahu. Saat perahu mulai melaju, kepitingpun melubangi dasar perahu sehingga sedikit demi sedikit air pun mulai menggenangi perahu. Kemudian secara bersamaan sang ayam terbang dan kepitingpun keluar dari lubang perahu dan mereka dapat kembali ke daratan, meninggalkan kera yang tak mampu berbuat apa-apa dalam perahu yang tenggelam itu.(sumber)

2.1.12

Ini Dia,Smartphone Pertama Dengan Prosesor Intel : Lenovo K800 ,



Intel bekerjasama dengan Lenovo baru baru ini mengumumkan smartphone pertama yang mengusung prosesor atom, Lenovo K800 pada even CES di Las Vegas.


Lenovo K800 menggunakan prosessor Medfield 1.6GHz buatan Intel dan menggunakan sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Smartphone ini dilengkapi dengan layar HD 720p berukuran 4.5 inci dengan resolusi 720 dan dilengkapi juga dengan kamera 8 megapiksel.

Menurut rumor yang beredar, Lenovo K800 pertama kali akan hadir di Cina pada kuartal kedua tahun 2012 ini. Selain Lenovo, ada juga LG yang akan meluncurkan smartphone berbasis Intel Medfield.(sumber)

JELANG MUKTAMAR THARIQAH AN-NAHDLIYAH


Multaqo Sufi fil Alam Ramaikan Muktamar Thariqah

Keinginan ulama sufi dari Yaman untuk kembali Indonesia menggelar pertemuan ulama sufi se dunia direspon oleh Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) dengan mengagendakan khusus di sela sela Muktamar Thariqah yang akan berlangsung di Ponpes Al Munawariyah, Malang Jawa Timur 10 - 14 Januari 2012 mendatang.

Permintaan secara khusus disampaikan Habib Zaid bin Yahya dari Hadramaut Yaman meminta kepada Habib Muhammad Luthfy bin Hasyim bin Ali bin Yahya Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah. Pasalnya, waktu yang disediakan PBNU pada acara al-Multaqa al-Sufi al-Alamy bulan Juli 2011 kemarin dirasakan tidak cukup.

Dikatakan, ulama Indonesia yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama telah memiliki berbagai pengalaman dan kemampuan untuk dapat meredam konflik di dalam negeri Indonesia, diharapkan dengan pengalamannya dapat membantu masyarakat dunia khususnya di Timur Tengah yang saat ini sedang dilanda konflik yang berkepanjangan.

Habib Zaid sangat berharap kepada Thariqah An Nahdliyyah dapat mengambil perannya dalam upaya mencari solusi dengan mengedepankan tawazun, tasamuh dan al-adalah, sehingga model Islam yang rahmatan lil alamin dapat menjadi juru damai di penjuru dunia.

Ketua Panitia Muktamar Thariqah KH Masroni kepada NU Online mengatakan, kegiatan Multaqo Sufi fil Alam sengaja dimasukkan dalam agenda muktamar thariqah karena hal ini sesuai dengan fisi dan misi thariqah an nahdliyyah.

Dikatakan, secara tehnis panitia telah menyediakan tempat untuk menampung tamu tamu ulama sufi dari berbagai belahan bumi untuk membahas berbagai hal yang mengemuka di berbagai penjuru dunia khususnya di negara negara Timur Tengah yang saat ini sedang bertikai.

Dirinya berharap, forum ulama sufi akan menjadi nilai tambah bagi penyelenggaraan muktamar thariqah ke 11 ini di samping agenda agenda lain seperti kirab estafet bendera merah putih dari Tugu Pahlawan Surabaya Malang dengan berjalan kaki dan pertemuan Muslimat thariqiyah serta Mahasiswa Ahlit Thariqah An Nahdliyyah (Matan) se Indonesia yang baru dibentuk bulan September 20111 kemarin.

Ditambahkan Masroni, dalam muktamar nanti juga akan berkumpul para mursyid thariqah yang bernaung di bawah Jatman untuk membahas berbagai hal seputar kemursyidan yang diharapkan ada solusi, sehingga thariqah yang bernaung di bawah Jatman tetap kompak dan bersatu sepanjang zaman.


Sumber : www.nu.or.id
Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muis

Get this blog as a slideshow!