29.5.10

Akhirnya Terkuak,Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Pemalang


Setelah 12 hari sejak ditemukannya empat mayat wanita keluarga penjual dawet ayu Banjarnegara di Lingkungan Cokrah Utara, Kelurahan Mulyoharjo, Kabupaten Pemalang, Polisi berhasil mengungkap kasus tersebut.Sumber di instansi tersebut menyatakan,empat korban tewas karena dibunuh.Motif yang menyertai aksi tersebut adalah karena keinginan untuk menguasai harta benda korban.

Sumber di Polres Pemalang membenarkan adanya pengungkapan kasus tersebut,meskipun mereka masih menutup diri.
Pelaku pembunuhan, menurut sumber tadi, lebih dari satu orang dan merupakan warga Pemalang kota. Pembunuhan tersebut dilakukan pada sekitar Jumat (14 /5) malam lalu.Mayatnya baru diketahui warga pada Senin (17 /5) sore hari.Meski di rumah korban penghuninya adalah wanita semua, namun sumber mengatakan, aksi kejahatan itu tidak dilengkapi dengan aksi perkosaan kendati saat mayat ditemukan salah satu korbannya mengalami rusak pada alat kelamin.
Kapolres Pemalang AKBP Burhanudin SIK melalui Kasatreskrim AKP Suwarto saat dikonfirmasi melalui telepon belum mau membeberkan terungkapnya kasus tersebut.Namun,dia menjanjikan akan segera menggelar jumpa pers untuk gelar perkara.’’Kita akan melakukan gelar perkara dipimpin langsung oleh kapolres,tolong sabar dulu," pinta dia seraya menjelaskan, jumpa pers akan dilakukan dalam satu atau dua hari lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya,telah ditemukan empat mayat di dukuh Cokrah Utara,Kelurahan Mulyoharjo,Kecamatan Pemalang,kabupaten Pemalang.Empat korban itu adalah Sarminah (47), Winda Permatasari (19) , Gita (0 ,6), dan Mudri (70) pembantu rumah tangga di rumah tersebut.
Penemuan diawali dengan adanya bau bangkai yang tercium warga di sekitar rumah korban,pedagang es dawet Banjarnegara. Setelah diendus, ternyata bau tersebut berasal dari balik pintu rumah tersebut. Beberapa warga mendobrak pintu rumah dan tersebar bau menyengat yang ternyata berasal dari mayat Mudri.
Warga selanjutnya masuk ke ruangan lainnya dan ditemukan mayat Sarminah kemudian mayat Winda beserta anaknya,Gita.
Keluarga tersebut dalam beberapa hari terakhir memang jarang terlihat mondar-mandir, sehingga melihat kondisi mayatnya warga menduga sudah meninggal sejak beberapa hari yang lalu. Oleh warga sekitar keluarga tersebut dikenal sebagai warga yang baik.Sarminah adalah penjual dawet yang mangkal di depan Toko Tekstil Sinar, sedangkan Winda berjualan di kios Pasar Pagi Pemalang.Winda dikenal sebagai dawet primadona di pasar tersebut karena wajahnya yang imut dan sikapnya yang ramah.
Polisi memeriksa banyak saksi untuk mengungkap kasus tersebut hingga berkembang dan menuai hasil.(ali)
sumber http://radartegal.com
gambar http://pesisirnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!