30.5.10

Kisah pilu Dini : Balita Yang terserang Tumor mata

gambar ilustrasigambar ilustrasi
Betapa malangnya nasib seorang gadis kecil bernama Dini Fitrotul Hikmah, di usianya tiga tahun harus mengalami penderitaan yang teramat berat.

Pasalnya, balita asal Kelurahan Muarareja, Kota Tegal telah divonis menderita penyakit tumor mata ganas, dimana kondisinya setiap hari semakin parah benjolan tumor pada mata kirinya yang terus bertambah besar. Akibatnya, gadis malang ini tak bisa melihat dengan sempurna seperti teman-teman sebaya lainnya dan lebih sering mendekam di dalam rumah, karena malu dengan kondisinya sekarang.

Padahal, pihak keluarga selama ini sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan putrinya, dengan melakukan operasi mata di Rumah Sakit William Booth Semarang, yang menghabiskan biaya hingga jutaan rupiah.

"Dari hasil operasi mata itu pernah dinyatakan berhasil oleh dokter RS William Booth dan tidak akan tumbuh tumor lagi. Tapi pada kenyataannya, setelah sebulan berikutnya ternyata tumor ganas tersebut masih tetap tumbuh dan semakin membesar," kata Kurniasih salah seorang tante Dini.

Dini panggilan akrabnya, seorang balita usia 3 tahun yang menderita tumor mata ini dari hari ke hari tampak terus menangis karena merasakan kesakitan yang teramat pedih mendalam pada mata bagian kirinya, dimana terserang tumor ganas nan mematikan. Balita anak pasangan Warno (28) dan Ekawati (25) pada awal mulanya divonis menderita penyakit ganas tersebut sejak usianya 2 tahun 6 bulan.

Menurut Kurniasih, adapun beberapa gejala yang ditimbulkan sehingga mengakibatkan penglihatan sebelah kirinya tak berfungsi lagi. Salah satunya seperti mata kucing dan bagian hitamnya (bola mata) ketutup dengan yang putih. Kemudian, kedua orang tua Dini langsung membawa putri semata wayang ke dokter spesialis mata di RSUD Kardinah, sebelum akhirnya dilakukan operasi mata di RS William Booth Semarang.

"Penyembuhan dengan operasi ternyata benar-benar tak bertahan lama, sehingga membuat semua harta benda yang dimilikinya telah habis. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, kedua orang Dini masih tetap berusaha untuk memulihkan anak semata wayangnya. Upaya kedua yang dilakukannya, yakni melalui pengobatan alternatif dengan membawa putrinya ke Banten, Jawa Barat pada 18 Mei kemarin," ujarnya.

Dari hasil pengobatan alternatif itu ternyata juga belum ada perubahan sama sekali. Bahkan, Dini makin sering menangis karena tidak tahan rasa sakitnya yang dideritanya.

"Kami tak tahu harus berbuat apa lagi demi menyembuhkan Dini, sebab semua upaya sudah dilakukan dan kini tidak memiliki uang lagi. Meskipun masih ada pengobatan gratis, tapi kami belum terdaftar sebagai anggota peserta Jamkesmas atau Jamkesda. Dan bahkan, surat keterangan tidak mampu (SKTM) pun belum mendapatkannya," terangnya.

"Diharapkan, dengan adanya media massa, semua donatur, dermawan atau bahkan pemkot bisa terketuk hatinya untuk memberikan pertolongan kepada balita berusia 3 tahun, yang menderita tumor mata ganas. Sebab, kami ingin melihat Dini bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya dan kembali bermain bersama teman sebayanya," pintanya.(suara merdeka cyber news/Susanti Retno/CN13 )

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!