Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan kegiatan razia untuk menegakkan disiplin bagi PNS. Razia yang digelar sejak Senin (19/7) itu berhasil menjaring puluhan PNS yang berkeliaran pada saat jam dinas. Saat razia digelar di Kecamatan Comal, Selasa(20/7) kemarin, sejumlah PNS berlarian ke dalam Pasar Comal untuk menghindar.
Kepala Satpol PP Cipto Leksono SIP melalui beberapa komanan regu mengatakan razia tersebut dilakukan atas perintah Bupati. Razia pada Senin kemarin dipimpin oleh Diar dan mendapati 16 PNS yang berada di pusat-pusat perbelanjaan. "Senin kemarin dilakukan razia di Jalan Jendral Sudirman sampai ke Pasar Beji," kata dia. Razia juga merambah jalur pantura dan Kecamatan Taman serta Kecamatan Petarukan.
Dalam razia tersebut, PNS yang terjaring menyampaikan beberapa alasan berada di liar kantor saat jam dinas. Empat di antaranya dapat menunjukkan surat tugasnya. Mereka ini dikumpulkan esok harinya dan dilakukan pembinaan di Kantor Satpol PP. Sementara razia yang dilakukan di Kecamata Comal berhasil menjaring 10 PNS dan kebanyakan dari unsur guru.
Komandan Regunya Sumar mengemukakan, dalam razia ini, sejumlah PNS yang berada di pusat keramaian mengetahui kalau ada kegiatan sehingga mereka berlarian masuk ke dalam Pasar Comal untuk menghindar. "Operasi hanya berlangsung dalam dua jam dan kami juga menuju ke Kecamata Ulujami, Pasar Grosir dan ke komplek WTS Ambo namun di komplek ini tidak terdapat PNS," ujarnya.
Razia PGOT
Sementara itum, kegiatan razia terhadap Pengemis Gelandangan dan Orang Telantar (PGOT) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan melibatkan sejumlah instansi hasilnya tak lagi harus dikirim ke Semarang. Dengan keadaan ini anggaran untuk kegiatan tersebut bisa lebih kecil karena hasilnya cukup dikirim ke Panti Samekto Karti di Ujunggede Kecamatan Ampelgading.
Kabag Kesra Setda Drs Slamet Masduki melalui Kasubag Sosial Nursyamsiyah mengemukakan terakhir kali razia PGOT menertibkan 18 orang dimana sembilan di antaranya adalah orang gila. "Kalau pada razia sebelumnya orang gila kita kirim ke RSJ di Semarang, sekarang tidak lagi karena Panti Samekto Karti juga memiliki fasilitas serupa sehingga hasilnya baik gelandangan, pengemis maupun orang gila bisa dirawat di panti ini," kata dia Selasa (20/7).
Razia terakhir beberapa waktu yang lalu ada beberapa gelandangan yang ditertibkan tidak dikirim ke panti namun diserahkan kembali ke keluarganya sebanyak dua orang. Sedangkan untuk pengamen dilakukan pembinaan dan diserahkan ke keluarganya. "Untuk pengamen kita masih belum menemukan solusi yang tepat sehingga meskipun dirazia dan diserahkan ke keluarganya. Mereka akan kembali melakukan aksinya," ujar dia. Pengamen-pengamen yang tidak kapok dirazia ini bisa dijumpai di simpang empat Sirandu dan Pagaran. Ironisnya mereka yang berusia anak-anak itu saat beraksi mendapatkan pengawasan dari keluarganya.(ali)SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar