Pada suatu hari ada seorang yang menangkap burung. Burung itu berkata kepadanya , “Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan . Lepaskan saja aku , nanti kuberi kau tiga nasehat.”
Si burung berjanji akan memberikan nasehat pertama ketika masih berada dalam genggaman orang itu , yang kedua akan diberikannya ketika ia sudah berada di cabang pohon, dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.
Orang itu setuju , dan meminta nasehat pertama . Kata burung itu , “ Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun kau menghargainya seperti hidupmu sendiri , jangan menyesalinya . ”
Orang itupun melepaskannya, dan burung itu sudah berada di cabang pohon, Dan disampaikannya nasehat kedua , “ Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal , apabila tidak ada bukti . ” Kemudian burung itu terbang ke puncak bukit , Dari sana ia berkata , “ Oh manusia malang! dalam diriku terdapat dua permata besar, kalau saja tadi kau membunuhku , kau akan memperolehnya!”
Orang itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya , namun kata orang itu kemudian, “Setidaknya, katakan padaku nasehat yang ketiga itu!”
Si burung menjawab, “ Alangkah bodohnya kau , meminta nasehat ketiga sedangkan yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali ! Sudah kukatakan padamu agar jangan kecewa kalau kehilangan, dan jangan mempercayai hal-hal yang bertentangan dengan akal . Kini kau malah melanggar keduanya. Kau menyesali kehilanganmu dan mempercayai pada hal yang tak masuk akal. Aku tidak mungkin cukup besar untuk bisa menyimpan dua permata besar!. ” Kau bodoh. Oleh karenanya kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang disediakan bagi manusia.
8.5.11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar