ILUSTRASI GAMBAR
Angka pencurian kayu hutan di KPH Perhutani Pemalang dalam tahun 2010 cenderung menurun. Sejak Januari hingga April tahun ini baik jumlah tersangka maupun nilai kerugian cenderung berkurang.Hal ini semata-mata karena upaya prefentif yang dilakukan Perhutani untuk menanggulanginya.
Administratur Perhutani KPH Pemalang Ir Sajim Hasanudin MBA mengatakan, pihaknya merespon baik penurunan tingkat pencurian di hutannya itu. ’’Untuk tahun 2010 ini cenderung turun. Kejadian parah hanya pada Bulan Januari, itupun di hutan masuk BKPH Kedungjati. Dan pada Bulan Maret di Cipero," jelasnya.
Secara global, kasusnya terus menurun, pada Januari 2010 ditangkap 50 tersangka dengan nilai kerugian mencapai Rp 28 juta lebih. Selanjutnya, pada Pebruari menurun menjadi 37 tersangka, dengan angka kerugian Rp 9 jutaan. Maret, lanjut dia, semakin sedikit yakni 25 tersangka dengan kerugian Rp 9 jutaan. Pada Bulan April hanya 16 tersangka kerugiannya Rp 3 jutaan. Sehingga sampai April 2010 kerugian perhutani akibat aksi pencurian ini mencapai Rp 56 juta lebih.
Semakin menurunnya angka pencurian kayu hutan ini, menurut Sajim, bukan berarti Perhutani menjadi lengah. Sebaliknya, terobosan baru malah diciptakan, seperti membentuk pasukan elit yakni Tim Buru Sergap (Buser) yang pengukuhannya dilakukan Senin (17 /5).
Menurut Sajim, aksi pencurian yang akan diatasi Tim Buser ini adalah pencurian tradisonal dengan bergerombol. (ali,http://radartegal.com)
19.5.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar