1.6.10
Menggagas Desa wisata Dan Kampung seni di Pemalang
Posted By
Abdurrahman Haidar
On
Selasa, Juni 01, 2010
Konsep pengembangan kepariwisataan di telatah Pantura, khususnya Pemalang, tidak harus terpaku pada faktor geografis yang lebih mengarah pada wisata kebaharian,laut dan pesisirnya.Sebab, selain dua aspek tersebut masih banyak potensi yang bisa dikembangkan diantaranya mewujudkan sebuah wahana kepariwisataan berupa desa wisata dan kampung seni, sebagaimana di daerah lain yang telah lebih dulu mewujudkannya.
Demikian disampaikan seniman Dwi Anggono (48) saat ditemui di kediamannya Perumahan Bojongbata Pemalang, Minggu (30 /5) malam. “Saya merasa perlu adanya sentuhan back to nature sejalan dengan konsep membangun ‘Bali Ndeso Mbangun Deso’ yang dicanangkan Bapak Gubernur Jawa Tengah,” papar seniman serba bisa asal Solo yang sudah 20 tahun menetap di Pemalang.
Menurut dia, desa wisata dan kampung seni perlu diwujudkan untuk mengantisipasi kejenuhan para wisatawan yang selama ini mendapatkan suguhan produk yang identik dengan dunia moderen dan glamour serta bernuansa instant.Bahkan pengembangan pariwisata di berbagai aspek terkesan latah dan ikut-ikutan.Sehingga perlu adanya pengembangan tempat – tempat wisata dengan konsep back to nature atau kembali ke alam,dimana konsep tersebut sangat sinkron dengan semboyan Propinsi Jawa Tengah yang dicanangkan, yaitu Bali Ndeso Mbangun Deso.
Dikatakan lebih jauh, gagasan membuat desa wisata dan kampung seni di Pemalang dinilainya tidak mengada-ada apalagi berlebihan. Sebab potensi yang dibutuhkan untuk merealisasikan gagasan tersebut sudah ada. “Di Kabupaten Pemalang terdapat banyak desa yang bisa dipoles menjadi desa wisata dan kampung seni untuk dijadikan obyek kunjungan bagi wisatawan,” jelasnya.
Salah satu desa yang dinilainya berpotensi untuk pengembangan sebuah desa wisata adalah Desa Pegongsoran di Kecamatan Pemalang. Desa tersebut memiliki kelebihan di berbagai aspek,letak geografisnya cukup strategis,tata sosio kultur masyarakat dan posisinya di tengah hutan sangat mendukung. Keunggulan potensi yang dimiliki Pegongsoran,tegas Anggono,bahkan diakui sutradara film nasional terkenal H Imam Tantowi,yang memberikan predikat Pegongsoran sebagai studio alam. “Saat melakukan syuting film beberapa waktu lalu stradara terkenal Imam Tantowi bahkan memberikan predikat Pegongsoran sebagai studio alam,” terang Anggono.
Lebih jauh Anggono menyampaikan,desa wisata yang digagasnya itu ternyata sudah ada dalam agenda pengembangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sehingga tak beda dengan ungkapan gayung bersambut. Dia yakin Disbudpar sebagai institusi berkompeten dalam bidang kepariwisataan akan mempertimbangkan Pegongsoran sebagai salah satu desa potensial untuk pengembangan.
Sebagaimana lazimnya sebuah desa wisata dan kampung seni, di Pegongsoran bisa dikembangkan sarana dan fasilitas seperti home stay, panggung seni,arena mainan tradisional dan sarana lain yang dimungkinkan menjadi daya tarik wisatawan. (Ruslan Nolowijoyo) http://panturanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar