28.2.10
JELANG MUKTAMAR, Warga NU harus mewaspadai Intervensi dari "Luar".
Posted By
Abdurrahman Haidar
On
Minggu, Februari 28, 2010
Kembali suara imbauan agar warga Nahdlatul Ulama (NU) dan peserta Muktamar NU ke-32 di Makassar, Sulawesi Selatan untuk mewaspadai intervensi dari luar. Alasannya, dikuatirkan peristiwa Muktamar NU di Tasikmalaya tahun 1994 terulang yang hasilnya melemahkan organisasi keagamaan besar itu. "Warga NU dan peserta Muktamar harus mewaspadai intervensi dari luar NU karena saat ini masih banyak pihak yang berkepentingan dengan NU. Saya khawatir, peristiwa Muktamar NU di Tasikmalaya tahun 1994 terulang, di mana penguasa saat itu memasang Abu Hasan untuk melawan Gus Dur dan menguasai sekaligus melemahkan NU," ungkap pengamat politik NU dan mantan politisi PKB, Taufikurrahman Saleh, dalam rilisnya yang diterima detikcom di Jakarta, Minggu (28 /2 /2010). Alasan kekuatiran Taufikurrahman terkait sejumlah alasan. Pertama, NU merupakan kekuatan besar dengan banyaknya kiai kharismatik dan jumlah warga NU menurut lembaga survei mencapai 70-80 juta. Banyak pihak khawatir, jika NU utuh dan kuat. "Karena itu, selalu ada upaya melemahkan NU dengan cara memecah belah, terutama saat Muktamar," jelasnya. Alasan kedua, NU tidak hanya menjadi salah satu kekuatan nasional, tapi juga internasional. Apalagi NU di bawah kepemimpinan KH Hasyim Muzadi mampu berperan dalam percaturan dunia, bukan tak mungkin Muktamar NU juga akan menjadi perhatian dunia. Yang perlu diingat, lanjut Taufikurrahman, saat ini banyak yang berkepentingan agar NU dipimpin oleh tokoh yang lemah dan mudah dikendalikan. Dengan demikian, mereka berharap kekuatan NU pada masa mendatang akan mudah tergerus oleh kekuatan- kekuatan lain. "Inilah yang harus diwaspadai. Peserta Muktamar harus punya ketahanan yang kuat agar tak mudah 'terbeli' oleh kepentingan pihak luar. Bagi kader NU yang biasa menjadi 'pemain', jangan sampai mau menjadi agen-agen pihak luar karena kepentingan pragmatis, karena dampaknya bisa merusak NU sendiri," tegasnya lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar