2.2.10
GUSDUR,di mata Keluarga
Posted By
Abdurrahman Haidar
On
Selasa, Februari 02, 2010
Mata Shinta Nuriyah Wahid masih sembab ketika ia menceritakan kembali kenangan bersama suaminya. Mendampingi Gus Dur sebagai pasangan hidup merupakan pengalaman luar biasa bagi Shinta. Yang paling membekas, Gus Dur selalu antusias menyambut kelahiran keempat putri mereka. "Bapak yang bangun dan mengganti popok," kenang Shinta, seperti dilansir Hot Shot SCTV , Sabtu (2 /1). " Saya melihat detik-detik terakhir hidupnya dari layar monitor."Ada pun Innayah Wahid, si bungsu yang menemani Gus Dur di hari terakhirnya, mengakui sifat kebapakan ayahnya. Hal itu terlihat ketika teman-temannya berkunjung ke rumah. Tak jarang, Gus Dur menemani mereka dan melucu. "Dalam lingkungan keluarga, bapak tak lebih dari suami dan ayah," demikian kesan kesaharjaan yang ditangkap Innayah. Serupa dengan adiknya, Yenni Wahid, tak bisa melupakan aktivitas yang dilewati bersama dengan ayahnya. Apalagi Yenni mengikuti jejak Gus Dur, dengan terjun ke dunia politik. "Kalau orang bilang bapak orangnya demokratis, itu karena selalu ditunjukkannya," ujar putri kedua Gus Dur itu bangga. Ayahnya juga berpesan, agar anak-anaknya melebur dengan masyarakat. Contoh tindakan mulia Gus Dur, diutarakan Yenni, yaitu kerap menyumbangkan uang sekolah anaknya untuk membantu orang lain. Karena, katanya, lelaki yang dijuluki guru bangsa itu tidak mau meninggalkan harta kepada buah hatinya, melainkan ilmu. Teladan itu makin nampak lewat perannya sebagai wali murid yang tak pernah alpa mengambil rapot anak-anak. "Sebelum rapat, Gus Dur selalu mengantar kami dulu ke toko buku," kata Yenni. Dan cinta itu makin lengkap, ketika hari bahagia Yenni dan Dhohir Farisi tiba. Dalam prosesi pernikahan, Gus Dur memaksa ingin memberi kata sambutan. Selanjutnya, sang ayah berjam-jam mendampingi kedua mempelai di atas pelaminan untuk menyalami tamu. Padahal, kondisinya sudah lemah. Perempuan yang sempat bercengrama dengan Gus Dur pada saat-saat terakhirnya itu kecewa. Karena, harapan agar calon buah hatinya bakal digendong sang kakek tercinta pupus sudah. Padahal, kabar kehamilan Yenni didapat selang tiga hari setelah didoakan sang ayah. Meski demikian, ia dan suami bersyukur karena Gus Dur sudah mengetahui bahwa dirinya hamil.(OMI/SHA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar