24.4.10

HUMOR GUS DUR


Selain sisi intelektual tinggi dalam agama, perjuangan keadilan dan kebenaran, penegakan demokrasi dalam bingkai NKRI dan ‘memelihara’ pluralisme nusantara, Gus Dur dikenal sebagai sosok humoris.

Frasa ‘begitu aja kok repot’ Gus Dur menjadi bagian ‘joke’ sekaligus ciri khas Gus Dur. Gus Dur adalah orang yang banyak humor. Saat berbicara, dia selalu menyelipkan joke, cerita lucu, yang membuat pendengarnya tertawa. Joke-jokenya itu disukai oleh banyak tokoh dunia. Salah satu alasan utama mengapa Gus Dur humoris karena dengan berhumor, pikiran menjadi sehat.

“Gus, kok suka humor terus sih?” tanya seorang yang kagum karena humor Gus Dur selalu berganti-ganti. “Di pesantren, humor itu jadi kegiatan sehari-hari,” jelasnya.
“Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat,” sambungnya. (Gusdur.net, akses 31 Des 2009)

Mengenang jasa dan perjuangannya, berikut saya kumpulkan anekdok-anekdok humoris Gus Dur yang saya ambil dari Gusdur.net dan beberapa sumber di internet.


JENDERAL YANG PALING DITAKUTI GUS DUR

Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah seorang tokoh yang sangat pemberani. Gus Dur tidak pernah takut kepada siapa pun, bahkan kepada Jenderal-nya sekalipun. Hal ini pernah dibuktikan dengan permintaan Gus Dur agar Jenderal Surojo Bimantoro (Kapolri) mengundurkan diri.

Namun rupanya, seberani apa pun seorang Gus Dur, tetap saja ada satu Jenderal yang ditakutinya. Ketakutan pada Jenderal ini pernah diungkapkan Gus Dur seusai sebuah konferensi pers. Yakni Gus Dur dipapah memasuki mobil dan para wartawan tidak lagi mengerubutinya.

Sebelum Menutup pintu mobilnya, sambil setengah berbisik Gus Dur kembali memanggil para wartawan, "Hei, saya masih punya satu informasi lagi. Kalian mau tidak ?"

"Apa itu Gus ?" tanya para wartawan sembari serentak mengerubuiti Gusdur Kembali di pintu mobilnya yang masih setengah terbuka.

"Saya mau sebutkan nama seorang Jenderal yang paling berbahaya dan berpotensi mematikan siapa saja. Jenderal ini ditakuti oleh siapa saja, jadi kalian harus berhati-hati kepada jenderal yang satu ini," ujar Gus Dur dengan mimik serius.

"Wah, siapa itu Gus ?" sambut para wartawan sambil berebut menyorongkan alat perekamnya sedekat mungkin ke wajah Gus Dur. Mereka tampak sangat mendambakan berita eksklusif itu.

"Ok, saya harus katakan," kata Gus Dur meyakinkan. "Jenderal itu adalah Jenderal..(General) Electric ..."

"Wooo kok itu sih Gus ?" protes para wartawan.

"Lha kalian ini, maunya bikin gosip melulu. Padahal kan saya kan bener. Bahwa General Electric itu paling berbahaya. Coba, mau nggak kamu kesetrum lampunya General Electric ? Berbahaya khan ?!, kamu bisa mati kan kalau kesetrum????"

"Huuuuuuuu," balas para wartawan serentak, sambil bersunggut-sunggut dan ngeloyor ke belakang.



DIKEJAR ISRA'EL

Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney yang baru lalu.

Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.

Maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”



BANDARA ABDURRAHMAN WAHID

Pada akhir April 2000 ,Gus Dur sempat melawat ke Malang , dan mendarat di Bandara Abdurrahman Saleh.
Ini mengingatkan dia pada peristiwa belasan tahun silam, ketika dia mendarat di bandara yang sama dari Jakarta , saat masih ada penerbangan regular dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Malang.waktu itu Gus Dur bersama antara lain Almarhum Jaksa Agung Sukarton Marmosujono.
Sebagaimana lazimnya untuk rombongan orang penting, mereka pun disambut oleh pasukan Banser NU.
Ketika rombongan sudah siap berangkat ke Selorejo,(sekitar 60 kilometer dari bandara),petugas Banser melaporkan pada posko melalui handy talky.
“Halo, halo, rojer,, “Lapor: Abdurrahman Saleh sudah mendarat di bandara Abdurrahman Wahid!” kata sang Banser melaporkan.



PUTUS ASA YA?

Salah seorang anak Gus Dur dengan penuh rasa ingin tahu mengamati ayahnya yang sedang memoleskan krim pembersih wajah yang dicurinya dari meja rias istrinya ke seluruh bagian mukanya.

“Kenapa sih…Bapak selalu mengoleskan itu di wajah?” tanya anak itu.

“Supaya bapakmu ini ganteng terus,” jawab Gus Dur.

Tak berapa lama kemudian Gus Dur mengambil kapas dan mengusap krem yang menempel di wajahnya seperti yang sering dilakukan istrinya.

“Lho kok dihapus sih Pak? Putus asa ya…?” goda anaknya.



KOK BISA TAU?

Dalam sebuah lawatannya keluar negeri,Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-1.Kali ini dia bersama Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia.
Boleh dong, emangnya AS dan Perancis saja yg punya pesawat kepresidenan?.
Seperti biasa... setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.
Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: "Wah kita sedang berada di atas New York!" Presiden Indonesia (Gus Dur): "Lho kok bisa tau sih?" "Itu.. patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya.
Tidak mau kalah,presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. "Tau nggak... kita sedang berada di atas kota Paris!", katanya dengan sombongnya. Presiden Indonesia: "Wah... kok bisa tau juga?" "Itu... menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Perancis tersebut.
Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat... "Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!", teriak Gus Dur. "Lho kok bisa tau sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.
"Ini... jam tangan saya ilang...", jawab Gus Dur kalem.




PELURU JUGA HABIS

Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena manejemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang, dan banyak orang yang tidak kebagian jatah.

Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu menulis di buku catatannya, “roti habis.”

Lalu dia pergi ke antrean bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat “bahan bakar habis!”, kemudian dia menuju ke antrean sabun. Wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS!”.

Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu, si intel menegur “Hey bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih yang kamu catat?”.

Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat .
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!



KARENA DUKUNGAN KIAI

Ternyata kemenangan Korea Selatan (Korsel) atas Italia di babak perdelapan final pada piala dunia Juni 2002 silam, tidak terlepas dari adanya dukungan moril dari seorang kiai .
Salah seorang Kiai di daerah Jawa timur, yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa dia senantiasa berdoa demi kemenangan tim sepak bola dari negeri Gingseng tersebut.
Bahkan doa-doa kiai yang biasa disapa Gus ini khusus dilayangkan demi kesuksesan salah satu tim wakil Asia tersebut.
Fakta ini mengundang tanda tanya besar, kira-kira atas dasar apa Kyai tersebut dengan semangat memberikan dukungannya kepada Tim Korsel. Atas dasar sesama Asia? atau atas dasar hubungan baik dua negara sewaktu Gus Dur masih menjabat Presiden RI?
"Ah...tidak juga", jawab sang Kiai, "sederhana saja, pelatih Korselkan orang kita juga ... Gus Hiddink" jawab kiai itu.


KULI DAN KIAI
Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai sorban, mereka itu pasti kyai.”jawab rombongan dari Tegal kompak!
?????



SIAPA PALINNG PEMBERANI?

Di atas geladak kapal perang US Army tiga pemimpin negara sedang “berdiskusi” tentang prajurit siapa yang paling berani. Eh kebetulan di sekitar kapal ada hiu-hiu yang sedang kelaparan lagi berenang mencari makan …

Bill Clinton: Kalau Anda tahu … prajurit kami adalah yang terberani di seluruh dunia … Mayor .. sini deh … coba kamu berenang keliling ini kapal sepuluh kali.

Mayor: (walau tahu ada hiu) siap pak, demia “The Star Spangled Banner” saya siap ,,, (akhirnya dia terjun dan mengelilingi kapal 10 kali sambil dikejar hiu).

Mayor: (naik kapal dan menghadap) Selesai pak!!! Long Live America!!

Clinton: Hebat kamu, kembali ke pasukan!

Koizumi: (tak mau ketinggal, dia panggil sang sersan) Sersan! Menghadap sebentar (sang Sersan datang) … coba kamu keliling kapal ini sebanyak 50 kali … !

Sersan: (melihat ada hiu … glek … tapi) for the queen I’am ready to serve!!! (pekik sang sersan, kemudian membuka-buka baju lalu terjun ke laut dan berenang keliling 50 kali … dan dikejar hiu juga).

Sersan: (menghadap sang perdana menteri) GOD save the queen!!!

Koizumi: Hebat kamu … kembali ke tempat … Anda lihat Pak Clinton … Prajurit saya lebih berani dari prajurit Anda … (tersenyum dengan hebat …)

Gus Dur: Kopral ke sini kamu … (setelah dayang …) saya perintahkan kamu untuk terjun ke laut lalu berenang mengelilingi kapal perang ini sebanyak 100 kali … ok?

Kopral: Hah … Anda gila yah …! Presiden nggak punya otak … nyuruh berenang bersama hiu … kurang ajar!!! (sang Kopral pun pergi meninggalkan sang presiden …)

Gus Dur: (Dengan sangat bangga) Anda lihat Pak Clinton dan Pak Koizumi … kira-kira siapa yang punya prajurit yang paling BERANI!!!??? … … !!!




SEMUA PRESIDEN GILA

Kelihaian Gus Dur dalam melakukan serangan politik sambil berkelit dengan mengundang senyum geli memang tak diragukan lagi.

Serangan atau kelitan poitik Gus Dur kerap mengundang tawa geli karena selain sangat keras juga lucu. Dia memang dikenal sebagai penyaji humor politik tingkat tinggi.

Kita masih ingat humor politik Gus Dur yang dilempar kepada Presiden Kuba Fidel Castro. Ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuba, Gus Dur memancing tawa saat menyelingi pembicaraannya dengan Castro bahwa semua presiden Indonesia
punya penyakit gila.

Presiden pertama Bung Karno gila wanita, presiden kedua Soeharto gila harta, presiden ketiga Habibie benar-benar gila ilmu, sedangkan Gus Dur sendiri sebagai presiden keempat sering membuat orang gila karena yang memilihnya juga orang-orang gila.

Sebelum tawa Castro reda, Gus Dur langsung bertanya. “Yang Mulia Presiden Castro termasuk yang mana?” Castro menjawab sambil tetap tertawa, “Saya termasuk yang ketiga dan keempat.”

Apa selesai sampai di situ? Tidak. Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang dekat Habibie, Gus Dur diminta mengulangi cerita lucunya dengan Castro itu. Merasa tak enak untuk menyebut Habibie benar-benar gila atau gila beneran, Gus Dur memodifikasi cerita tersebut. Kepada Habibie, dia mengatakan, dirinya bercerita kepada Castro bahwa presiden Indonesia hebat-hebat.

Kata Gus Dur, Presiden Soekarno negarawan, Presiden Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuwan, sedangkan Gus Dur wisatawan.

Selain menghindari menyebut Habibie benar-benar gila, jawaban itu sekaligus merupakan jawaban Gus Dur yang bersahabat atas kritik bahwa dirinya sebagai presiden banyak pergi ke luar negeri seperti berwisata saja.




ABDURRAHMAN WAHID SIAPA?

Ketika menjabat menjadi orang nomer 1 di Indonesia, Gus Dur kedatangan beberapa tamu. Waktu itu yang diterima Presiden Gus Dur di ruang kerjanya di Istana Merdeka, adalah Mohammad Sobary (Peneliti dari LIPI dan kolumnis) dan Djohan Effendi (Kepala Litbang Departemen Agama).
Hampir sepanjang hari Gus Dur berbincang-bincang dengan kedua sahabatnya tersebut.
Sobary sempat menjadi moderator ketika berlangsung dialog antara Gus Dur dengan masyarakat seusai salat Jumat di Masjid Baiturrahim (Masjid Istana Kepresidenan).
Nah, sebelum salat Jumat, Gus Dur dari ruang kerjanya menelepon Menteri Agama di kantornya. Kebetulan yang mengangkat telepon di kantor Menteri Agama adalah seorang staf menteri.
Dialognya demikian:
Gus Dur : "Hallo, saya mau bicara dengan Menteri Agama."
Staf Departemen Agama (SDA): "Ini siapa, ya?"
Gus Dur: "Saya Abdurrahman Wahid."
SDA: "Abdurrahman Wahid siapa?"
Gus Dur: "Presiden..."

--------------------- Fakta : Banyak orang lebih mengenal julukan Gus Dur - daripada nama lengkapnya,Abdurrahman Wahid.

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!