30.4.10

Fenomena (Benda Luar angkasa?) di Duren sawit


Masyarakat kita memang belum terlalu tertarik terhadap isu-isu antariksa seperti warga Amerika Serikat (AS). Disini fenomena astronomi pun lebih sering dipakai untuk penanda datangnya musim tanam atau waktu tepat untuk berlayar mencari ikan.
Namun, sebuah ledakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (29 /4) tiba-tiba memicu ketertarikan masyarakat kepada fenomena benda angkasa.Benarkah rumah itu meledak karena kejatuhan meteor?

Delapan anggota Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian, mulai dari ruang tamu hingga atap rumah milik Darmojo, yang merupakan lokasi pusat terjadinya ledakan.
Kombes Amri Kamil, ketua tim indentifikasi mengatakan, penyisiran dilakukan untuk mencari tahu penyebab ledakan yang diakuinya misterius.
Rumah Darmojo yang menjadi pusat “serangan meteor“ porak- poranda.
Tak hanya keluarganya, banyak warga Jalan Delima VI, Kelurahan Malakasari, Duren Sawit yang masih trauma.
Mereka tidak menyangka ada benda dari luar angkasa yang jatuh menimpa sejumlah rumah di wilayah mereka.
“Rumah saya yang bagian depannya saya fungsikan sebagai salon sedang ramai pelanggan saat peristiwa itu terjadi,” kata Kusnadi, salah satu warga.
Sejumlah orang mengalami luka ringan karena tertimpa puing dari atap rumahnya.

Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengimbau polisi mencari kemungkinan adanya sisa-sisa batu meteorit di lantai 1 rumah warga.
Bila ledakan itu memang disebabkan meteor, kata peneliti yang biasa disapa Djamaluddin tersebut, pasti ada sisa batu meteorit di sekitarnya.
Pernyataan Lapan bahwa tak ada benda angkasa yang masuk ke wilayah Jakarta, kemarin, menurutnya tergantung kepekaan alat pemantau yang dipakai.
Teleskop pemantau yang biasa dipakai selama ini tidak bisa mendeteksi meteorit-meteorit berukuran kecil. Hanya pergerakan meteorit berukuran besar –berdiameter sekitar 10 meter—yang bisa dideteksi.
"Kalau yang ukuran kecil dan sering jatuh itu meteorit kecil, seukuran buah kelapa. Itu memang sering. Di Indonesia juga sudah beberapa kali jatuh," kata dia.

Sebelumnya, Lapan memastikan tidak ada sampah antariksa yang jatuh ke Indonesia, terutama Jakarta, pada Kamis (29 /4) petang.
Ledakan di Duren Sawit dari luar rumah itu masih misterius. "Kalau betul itu dari antariksa, jelas bukan sampah antariksa. Kemungkinan bisa meteorit," kata Djamaluddin.
Sampah antariksa maupun meteorit bisa jatuh di mana saja. Jatuhnya meteorit ke permukaan bumi bukanlah barang baru. Menurut Djamaluddin, itu pernah terjadi di sebuah pemukiman di Jepang.
"Dalam kejadian di Jepang itu, ada meteorit jatuh mengenai rumah. atapnya rumah bolong dan di lantai rumahnya ditemukan batu meteorit.
Kalau di Duren Sawit perlu dilihat," katanya.
Tak hanya astronom, polisi pun mengakui kemungkinan itu. Kemungkinan ledakan akibat terjangan meteorit itu, kata Kombes Amril Kamal, karena sumber ledakan jelas bukan dari gas. “Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.
Kemungkinan hasil lab-nya keluar besok," tutup Amril.(surabaya post)

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!