23.4.10
HUMOR GUS DUR
Posted By
Abdurrahman Haidar
On
Jumat, April 23, 2010
MASUKIN KERTAS TO YO...!
Cerita ini sudah lama, sewaktu Almarhum Gus Dur masih menjabat sebagai orang nomor satu di PBNU.
Waktu itu kantor PBNU baru saja dilengkapi dengan mesin faksimili. Arifin Junaidi (Wakil Sekjen PBNU saat itu) tengah memperagakan cara mengirim faksimili di depan Gus Dur.
Di saat bersamaan mantan Presiden RI keempat ini kedatangan seorang rekannya dari daerah. Mereka bertiga jadi memperhatikan mesin canggih itu.
" Loh ngirim tulisan pakai mesin ini apa bisa diterima persis di sana?" tanya rekan Gus Dur terheran-heran. Arifin menjawab yakin, " Lah iya to pak ! "
Setelah Arifin memfaksimili, tiba-tiba ada faks masuk. Mendengar bunyi dan masuknya faks itu membuat rekan Gus Dur semakin kagum saja. "Wah mesin faks ini memang luar biasa, nggak masuk di akal ya, " komentar rekan Gus Dur itu sambil geleng-geleng kepala.
Spontan Gus Dur langsung nyeletuk, "Ya jangan dimasukkin akal dong, dimasukin kertas to yo ," jawab ringan Gus Dur menggunakan dialek Jawa.
Hehe
KEPUTUSAN RAPAT
Saat masih berada di bangku sekolah, Gus Dur memang terkenal sebagai anak yang usil bin jail.
Pernah suatu kali dia berusaha mengerjai guru Bahasa Inggrisnya, dengan seember air, yang digantung di pintu kamar mandi di sekolahnya.
Karuan saja, saat sang guru hendak membuka pintu, " Byuur !" basah kuyuplah sang guru asal Batak tersebut.
Namun ketika sang guru bertanya, "Siapa yang punya ide untuk menaruh ember itu di situ?"
Sambil menahan tawa Gus Dur menjawab, "Awalnya memang saya yang punya ide Bu. Tetapi kemudian sudah menjadi keputusan rapat."
INTERNET
Suatu kali ada Kiai Madura yang membanggakan pembangunan pesantrennya kepada Gus Dur.
"Wah.. pesantren saya sudah jadi. Lengkap, bangunannya luas dan bertingkat." Katanya dengan wajah bangga.
"Kapan-kapan Gus Dur harus ke sana. Soalnya sudah lengkap dengan eternit!" tambahnya.
"Eternit?" tanya Gus Dur sambil berfikir, setiap bangunan kan memang perlu eternit.
"Payah moso enggak ngerti. Itu loh yang pakai komputer...!"
"Ohhh.. internet," jawab Gus Dur bersama-sama beberapa orang yang hadir sambil tertawa
BERDOA SEBELUM MAKAN
Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.
Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar