22.5.10

Warga Pegundan tetap mendukung Kades yang akan Di lengserkan

ilustrasi gambargambar hanya ilustrasi
Berhembusnya rencana pemberhentian Suherman,Kepala Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang,membuat warganya tersinggung.Mereka merasa malu apalagi setelah diketahui tendensi dari rencana pemberhentian tersebut hanya karena persoalan pribadi.
Warga bertekad memberikan dukungan kepada kadesnya untuk tetap memimpin sampai akhir masa jabatan Suherman. Ketersinggungan warga semakin parah dengan terungkapnya rencana tersebut di media massa.
Ditambah lagi dengan terbitnya surat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang yang berisi agar BPD Pegundan segera membuat surat usulan pemberhentian kades. Surat tersebut di-fotocopy kemudian disebarluaskan.
Kades Pegundan Suherman saat dikonfirmasi mengemukakan alasan BPD-nya membuat rencana pemberhentian dirinya dari jabatan kepala desa adalah karena mangkir bekerja. ’’Saya akui, beberapa waktu yang lalu memang tidak masuk kerja karena sakit. Saya punya bukti-bukti opname di rumah sakit," tandasnya.
Meski tidak masuk kerja, lanjut dia, pelayanan di Balaidesa tetap berjalan.
Seperti diketahui,Suherman tidak masuk kerja pada Pebruari hingga Mei lalu karena menderita kanker usus.
Untuk pengobatannya, dia terpaksa menggunakan fasilitas Jamkesmas, meskipun tidak mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Sakit yang cukup berat itupun menghabiskan banyak hartanya, sampai-sampai handphone yang dia miliki pun harus dijual.
Meski demikian, masih ada warga yang merasa simpatik sehingga membantu mencarikan biaya transportasi untuk berobat ke Semarang. Dukungan warga tidak hanya sebatas itu. Saat kondisi seperti ini dan ter-ekspose-nya niat memberhentikan Suherman, warga pun menunjukkan dukungannya. Di antaranya, dengan membubuhkan tanda tangan sebagai bukti agar Desa Pegundan tetap dipimpin Suherman.
Hingga Jumat (21 /5) tanda tangan yang terhimpun sudah mencapai 5.000.
Salah satu Perangkat Desa setempat Suyono mengemukakan, pemerintahan masih berjalan dengan normal dan pelayanan masyarakat tidak terganggu meskipun kadesnya tidak masuk kerja karena sakit. ’’Kami tidak memasalahkan tidak masuknya kades karena alasannya sudah jelas, sakit. Dan perangkat desa masih loyal serta mendukung agar kades tetap menjabat sampai akhir masa jabatannya," terangnya.
Meski tidak masuk karena sakit, tidak selama rentang waktu Pebruari-Mei mangkir terus. Saat pulang berobat, Suherman menyempatkan diri ke balaidesa. Karena sebagai pimpinan dan pekerjaan yang bertumpuk, dia tidak menyempatkan diri untuk mengisi buku absensi. Rohman (55) , salah satu warga menuturkan, kades sebagai hasil pilihan rakyat memiliki rival saat pencalonan dahulu. Namun, ketika sudah terpilih, maka siapapun harus mendukungnya. ’’Termasuk saya adalah bukan pendukung Suherman. Namun, karena demi desa, saya tetap menginginkan agar Suherman menjabat sampai akhir jabatannya," kata dia. Rohman merasa malu dengan adanya niat untuk memberhentikan kades karena dari penyelidikannya niat tersebut muncul dengan alasan masalah pribadi.
Mengemukanya persoalan ini, lanjutnya, mempengaruhi kehidupan warga secara umum. Warga sepakat akan meminta audiensi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) terkait persoalan ini. Mereka tetap akan meminta pemerintah untuk tidak memenuhi keinginan memberhentikan kades dari jabatannya karena alasan pribadi.
Hingga berita ini dilansir, belum ada anggota BPD yang berhasil ditemui Radartegal.com untuk dimintai konfirmasinya.
Bahkan, warga sendiri mengaku kesulitan menemui mereka sejak masalah ini mencuat. (ali)http://radartegal.com

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!