
Generasi muda di Kabupaten Pemalang banyak yang enggan meneruskan mata pencaharian orangtuanya, yakni bertani.Mereka lebih memilih pekerjaan ’prestise’ dengan merantau ke kota-kota besar.Sehingga dikhawatirkan, dalam beberapa tahun mendatang tidak ada lagi generasi petani di Kabupaten Pemalang.
’’Ini harus difikirkan mulai sekarang, silahkan dicek diberbagai desa dan kecamatan.Hampir bisa dikatakan tidak ada satu pun anak muda yang mau bertani,” ungkap Andi Rustono,pegiat masalah pertanian Kabupaten Pemalang, Senin (14 /6).
Menurutnya, kecenderungan anak-anak muda di Kabupaten Pemalang untuk merantau ke kota-kota besar merupakan dampak dari adanya perkembangan teknologi industri. Sehingga mereka lebih memilih menjadi buruh di kota besar dan meninggalkan areal persawahan milik orangtuanya di desa.
Padahal dengan begitu,mereka memberikan andil besar bagi munculnya permasalahan beras di tingkat nasional. Andi lantas mencontohkan bagaimana setiap orang tua memberikan pertanyaan pada anaknya saat kecil akan cita-cita dan harapannya saat besar nanti. ’’Tidak ada anak bercita-cita jadi petani,mereka akan memilih menjadi insinyur,guru,dokter, atau pilot saat ditanya apa cita- citanya,” ucap Andi.
Para petani, lanjutnya, kini banyak yang sudah berusia lanjut. Sehingga dalam beberapa tahun mendatang kekhawatirannya akan benar-benar terjadi.Tidak dalam hitungan generasi keberapa,karena kini sudah tidak ada anak muda yang mau menjadi petani.
Dari sini pula, Andi mengharapkan semua pihak turut memikirkan jalan keluarnya dari permasalahan tersebut.(cw2)
http://radartegal.com (ilustrasi:organikganesha.wordpress.com)
0 komentar:
Posting Komentar