4.4.11
Buntut Materi Soal Ujian SMP, Beberapa Elemen NU Pemalang Ajukan Tiga Tuntutan
Posted By
Abdurrahman Haidar
On
Senin, April 04, 2011
Sejumlah warga Nadlatul Ulama ( NU ) Kabupaten Pemalang , Senin ( 4/ 4) kemarin mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga setempat . Kedatangan mereka itu untuk menyampaikan tiga tuntutan , terkait munculnya soal ujian sekolah SMP yang dinilai telah melecehkan Almarhum KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur ). Tiga tuntutan itu adalah agar Dinas Pendidikan setempat segera meminta maaf serta mengakui kesalahan atas kejadian tersebut , dan melakukan klarifikasi melalui media masa serta menjatuhkan sanksi administrasi terhadap oknum guru yang membuat soal tersebut.
Sebelumnya,sejumlah elemen NU Pemalang yang terdiri dari GP Ansor , Fatayat NU , IPNU , IPPNU dan LP Ma’arif secara rombongan tiba di Kantor Dindikpora setempat . Sebagai pimpinan rombongan adalah Imron Khudori SAg yang juga Ketua GP Ansor Kabupaten Pemalang. Setibanya disana, mereka ditemui langsung oleh Kepala Dindikpora kabupaten Pemalang Drs Sapardi MSi yang didampingi oleh jajaranya di antaranya Kabid SMP , SMA Drs Syabani, dan sejumlah Kepala SMP Negeri dan Pengawas SMP Muhamadi.
Dalam pertemuan antara perwakilan dari badan-badan otonom NU dengan Dindikpora,mengawali acara pertemuan, Drs Sapardi menyambut baik kedatangan warga NU . Sementara Ketua GP Ansor Imron Khudori setelah diberi kesempatan untuk menyampaikan beberapa hal penting yang menyangkut soal sikap warga NU setelah muncul soal ujian sekolah yang dinilai telah menyinggung perasaan hati warga NU.
Dalam pernyataannya, Imron Khudori merasa kecewa dan sikap kekecewaan itu karena soal ujian tersebut mengarah pada tokoh besar NU yang sekaligus pemimpin bangsa yang disebutkan sebagai presiden yang diturunkan karena tersandung kasus bruneigate dan bulogate. “Kami terus terang kecewa . Sebab, dengan soal tersebut, ribuan siswa telah membaca dan mereka itu akan menyimpulkan bahwa Gus Dur itu telah bersalah, ” katanya.
Dia menegaskan , terlepas disengaja atau tidaknya soal ujian itu muncul, Dinas Pendidikan tetap harus bertanggungjawab dan persoalan ini tentunya harus segera diluruskan . “Dinas Pendidikan agar meminta maaf dengan mengaku kesalahannya dan melakukan klarifikasi serta menjatuhkan sanksi kepada oknum guru yang membuat soal, ” tegas gus Im panggilan Ketua GP Ansor tersebut.
Dia lebih lanjut menegaskan jika tiga tuntutan itu dalam minggu ini tidak segera dipenuhi, maka pihaknya tidak bisa lagi untuk membendung arus bawah yang nantinya akan bergerak . Selain itu pihaknya juga akan terus mengawal sejauhmana kesungguhan dinas pendidikan dalam menindaklajuti tiga tuntutannya itu.
MOHON MAAF
Sementara itu,Kepala Dindikpora Kabupaten Pemalang Drs Sapardi MSi di hadapan warga NU betul- betul menyesali kejadian tersebut . Sebab , menurutnya dalam sebuah pembelajaran kepada siswa didiknya tidak diperbolehkan untuk menjelek - jelekan orang , apalagi kepada Guru Bangsa seperti Gus Dur . Oleh karena itu, untuk menyikapi persoalan tersebut , pihaknya telah berupaya banyak, salah satunya mengambil langkah-langkah untuk menyeselesaikan persoalan tersebut . Termasuk memberikan teguran kepada pembuat soal.
Diakuinya , soal ujian tersebut terjadi tanpa ada kesengajaan . Tetapi , keikhilafan yang tidak perlu terjadi lagi sebagai pembelajaran agar tidak terulang kembali. “Sebagai kewajiban atas semua kekhilafan ini, kami secara pribadi ataupun secara kelembagaan mohon maaf kepada seluruh masyarakat, terutama kepada warga NU atas kejadian tersebut . Mudah- mudahan kedepan akan lebih cermat dan hati -hati dalam membuat soal ujian, ” tandasnya. ( apt )
www.radartegal.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar