Almaghfurllah KH.Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) menghormati siapa saja , tak peduli pangkat , jabatan dan asalnya . Bahkan untuk urusan doa,asal orang tersebut dekat dengan Allah , Gus Dur akan memintakan doa kepada orang tersebut .
Nuruddin Hidayat , salah satu santri Gus Dur di Pesantren Ciganjur menuturkan pengalamannya yang sangat berkesan ketika ia diminta oleh Gus Dur untuk mencari pemulung yang menyampaikan salam kepadanya.
Udin, panggilan akrab Nuruddin, menceritakan , kisah ini bermula ketika ia berada di sebuah warung dekat Mall Cilandak sekitar tahun 2003 yang lalu. Ketika hendak pergi dari warung tersebut, ia bertemu dengan seorang pemulung , seorang bapak -bapak yang sudah berusia tua dengan keranjang di pundaknya , sementara tutup kepalanya memakai caping.
Dengan tiba -tiba , orang tersebut memberi salam “ Assalamu’alaikum ”
Udin menjawab “Wa'alaikum salam ”
Ia bertanya lagi “Mas dari pesantren Ciganjur ya?”
Udin menjawab “ Iya. Dalam hati Udin agak heran , kok tahu kalau dirinya dari Pesantren Ciganjur tempatnya Gus Dur ”.
Selanjutnya orang itu hanya bilang , "Sampaikan salam saya kepada Gus Dur , " dan Udin pun mengiyakan.
Orang tua itu kemudian memperkenalkan namanya, sebut saja HMZ . ( nama sebenarnya sengaja dirahasiakan karena orang tersebut masih hidup). Karena terburu- buru, dan mengingat hanya seorang 'pengemis' saja yang ingin menyampaikan salam kepada Gus Dur sehingga Udin tidak begitu memperhatikan dan langsung pergi.
Baru seminggu kemudian , pagi-pagi ketika Gus Dur berolahraga , salam tersebut disampaikan. “Gus dapat salam dari HMZ ”
Gus Dur bertanya "HMZ yang mana ?" ( karena banyak orang dengan nama HMZ )
“HMZ yang pemulung ” jawab Udin.
Gus Dur bilang “Kon rene, lho kuwi sing tak golei” ( Suruh ke sini, orang itu yang saya cari -cari )
Udin mengaku kebingungan untuk mencari pemulung tersebut karena ketemunya saja di jalan. tapi ia terus berusaha mencari HMZ , berkeliling mencari di 'basechamp - basechamp' pemulung .
Setelah berusaha keras , akhirnya sebulan kemudian , baru ketemu di daerah Ragunan , tepatnya di Kampung Kandang . Esok harinya orang tersebut diajak untuk bertemu dengan Gus Dur . Pagi harinya , ketika sudah sampai di Ciganjur, Gus Dur bilang kepada pemulung tersebut agar mendoakan bangsa Indonesia .
“Orang tersebut yang membaca doa dan Gus Dur yang mengamini, ” terangnya .
Pertemuan dengan Gus Dur berakhir disitu dan kemudian HMZ diantar pulang , tetapi Udin mengaku terus menjalin komunikasi .
Saat Idul Qurban , Udin mengaku mengirimkan daging kepada orang tersebut malam-malam. “Entah bagaimana, saya belum datang, ia sudah mempersiapkan diri seolah -olah tahu akan ada tamu yang datang dan meskipun dagingnya belum saya serangkan , ia bahkan sudah bilang terima kasih , ” ujar Udin menceritakan . (mkf / NU Online).
6.4.11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar