1.4.11
LSM LINTAS PELAKU Pemalang Menyayangkan Pembuatan Soal Ujian yang Mendiskreditkan Gus Dur
Posted By
Abdurrahman Haidar
On
Jumat, April 01, 2011
Koordinator LSM Lintas Pelaku Pemalang Andi Rustono mengemukakan , soal ujian sekolah bagi siswa SMP yang mendiskreditkan mantan Presiden RI KH.Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) dinilai sebuah sikap yang tidak sepatutnya untuk diberikan kepada para siswa.
Materi soal ujian mengenai Presiden Indonesia yang diturunkan karena tersandung kasus Bruneigate dan Buloggate itu meyinggung masyarakat, terutama para pengikut setianya,terlebih,dua kasus tersebut hingga kini tidak benar-benar bisa dibuktikan di pengadilan,karena kasus tersebut sarat bernuansa politik belaka. Bahkan yang lebih parah perihal pembuatan materi soal tersebut akan membuat para siswa timbul rasa benci kepada Gusdur .
“Pembuatan soal itu jelas tidak ada kepatutan , dan kami sebagai salah satu penganut demokrasi dan pengagum Gusdur setelah melihat soal itu sangat menyayangkan dan mestinya tidak perlu terjadi, ” ucapnya.
Penemuan soal UAS SMP yang mengangkat permasalahan Gusdur itu berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun oleh Radar Tegal. Soal itu dibuat oleh guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) bidang studi IPS.
Dalam lembar soal ujian, pada soal pilihan ganda nomor 43 disebutkan Presiden Indonesia yang diturunkan karena tersandung kasus Bruneigate dan Buloggate. Menurut Andi , bagiamanapun , tokoh Gusdur harus dihormati dan masyarakatpun harus menghormati jasa -jasanya . Termasuk para guru yang sepatutnya berterima kasih kepada Gusdur yang telah banyak memberikan perubahan terhadap kesejahteraan para guru. “ Pertanyaan dalam soal itu jelas tidak etis , mestinya guru berterima kasih , bukan malah mengajari siswanya agar membenci Gusdur, ” ujarnya.
Dalam soal ujian pada nomor 43, dimana disitu tertulis: “Presiden Indonesia yang diturunkan karena tersandung kasus Bruneigate dan Buloggate adalah Presiden . .. ” Opsi jawabannya ada empat, yaitu a . Soekarno , b. Abdurrahman Wahid, c. Megawati Soekarno Putri dan d . Soeharto . Tentu si pembuat pertanyaan , mengarahkan jawabannya itu pada Abdurrahman Wahid yaitu Gus Dur .
Hal ini pun terungkap dalam klarifikasi wakil tim perumus naskah soal yaitu Ketua Umum Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) IPS , Priyatno SPd saat dikonfirmasi sejumlah wartawan pada Kamis siang . Priyatno berdalih , soal itu ada karena memang dalam buku pelajaran dari kemendiknas memang ada tema dimaksud. Pernyataan Priyatno ini juga ditambahi pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Drs Sapardi MPd . Dan Sapardi meminta maaf atas adanya soal tersebut .
MENDAPAT REAKSI DARI NU
Namun apakah persoalan itu selesai? Ternyata tidak . Sejumlah organisasi di bawah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pemalang langsung menggelar rapat di Kantor PCNU Jalan Pemuda, Jumat sore kemarin . Mereka adalah dari GP Anshor, LP Maarif , PMII, IPNU IPPNU dan lainnya . Mereka berkumpul secara khusus untuk membahas soal itu.
Disebutkan , sampai munculnya soal itu patut ditelusuri itikad yang ada di belakangnya . Karena jangan sampai tujuan pendidikan dikotori dengan kepentingan politis, atau bahkan kepentingan untuk memojokkan kelompok tertentu , yaitu NU misalnya.
Pemimpin Rapat Imron Khudlori SAg yang juga ketua GP Anshor Pemalang menegaskan , telah disepakati dibentuknya Kaukus Muda NU dari perwakilan oraganisasi di bawah NU yang akan merumuskan sejumlah langkah yang akan ditempuh . “Yang jelas akan kita sikapi. Kita akan kaji secara komprehensif , dan kita siapkan sejumlah langkah untuk kita tempuh ke depan, ” jelas Gus Im , panggilan akrabnya.
Gus Im yang juga menantu kiai ternama Kedawung Comal, Mbah Dimyati (alm) ini menjelaskan , sejumlah langkah akan diambil ,salah satunya bisa turun ke jalan mendemo Dinas Pendidikan. ”Ya kita harapkan demo itu langkah terakhir, jika memang pihak Dinas Pendidikan tidak bisa menetralisir efek soal yang kini telah merasuki otak para siswa SMP kelas IX yang kemarin ikut ujian ,” tegasnya .
Disebutkan Gus Im, yang masih membuat mereka (Nahdliyyin) bereaksi adalah , sikap tidak merasa bersalah yang ditunjukkan Ketua Umum MGMP IPS saat menjelaskan kepada wartawan yang fotonya termuat di surat kabar. “Sejumlah tokoh NU memberikan dukungan penuh atas langkah yang akan kita ambil. Kita ingin generasi muda di Pemalang tidak dirusak secara sistemik dengan fakta yang salah melalui soal ujian ,” jelasnya.
Seperti diketahui,Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pemalang Drs Sapardi MSi ketika dikonfirmasi terkait masalah pembuatan soal UAS SMP IPS yang menyangkut Gusdur , pihaknya telah mengklarifikasi dengan pihak MGMP , bahwa soal itu tidak ada unsur kesengajaan tetapi karena ada kekhilafan. Selain itu MGMP telah mengakui kesalahan dan akan dijadikannya sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi para guru yang ada agar ke depan tidak akan terulang lagi.
Sumber:(apt/jpnn)radartegal.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar