17.5.10

Berkenalan dengan KAMIR, Makanan Khas Pemalang


KUE KAMIR begitu namanya.menurut cerita,kue ini dahulu diperkenalkan kali pertama oleh orang dari bangsa Arab kepada orang Pemalang yang lalu diajari pula cara membuatnya.
Sehingga kini kamir menjadi makanan khas Pemalang yang sangat dikenal.
Bentuknya bulat menyerupai kue apem Comal tetapi sedikit lebih tebal.Sedangkan ukurannya bervariasi. Yang terbesar sampai sebesar lingkaran piring makan. Sedangkan terkecil sebesar lingkaran mangkok.
Ukuran-ukuran itu tergantung pemesannya.Bahkan dalam suatu acara di Pemalang pernah akan dibuat kamir seukuran raksasa tapi gagal dikarenakan tidak matang.
''Saya sering mendapat pesanan untuk oleh-oleh. Mereka ada yang datang dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Bahkan ada yang hendak pergi ke Negara Brunei pesan kamir dulu di sini,'' ujar Khofifah(26),pembuat kue kamir diKelurahan Mulyoharjo kemarin.
Dia mengetahui resep pembuatan kue itu dari ibunya yang kini sudah meninggal.
Menurut cerita ibunya yang masih dia ingat, orang pertama yang membuat kue kamir adalah orang Arab yang tinggal di Kelurahan Mulyoharjo. Namanya dia tidak ingat karena sudah puluhan tahun lalu.
Nama kamir itu sendiri tidak jelas berasal dari nama apa. Apakah berasal dari kata khamer (bahasa Arab) yang berarti memabukan. Atau dari nama orang keturunan Arab itu sendiri.Yang jelas kini kue itu sudah memasyarakat di Pemalang.Anehnya, kini meskipun di Kelurahan Mulyoharjo banyak keluarga keturunan Arab tidak ada yang membuat kue itu.Mungkin mereka rela sudah diwariskan kepada warga asli dan menjadi makanan khas.
Kue itu terbuat dari adonan terigu, mentega, pisang ambon, tape dan telor. Adonan tersebut dituangkan dalam cetakan yang sudah dipanaskan dengan kompor minyak. Setelah matang baru dihidangkan.
Pembuatan kue kamir tergolong mudah. Tetapi tidak semua orang bisa membuat kamir dengan rasa yang enak. Sebab bahan campurannya seperti pisang dan tape tentu akan terasa lain.Kue kamir yang bagus seperti buatan Khafifah,rasa bahan campuran itu sudah tak terasa lagi di lidah.Tetapi berubah menjadi rasa kue yang khas.
Daya tahan kue kamir relatif lama karena bisa dihangatkan lagi. Sehingga cocok untuk oleh-oleh bila bepergian jauh.
Pembuat kue kamir di Kelurahan Mulyoharjo sekitar 20 orang. Belum di Kelurahan Kebondalem,Pelutan,dan sebagian Comal dan desa lainnya.
Bagi pembeli dari luar kota yang ingin praktis dapat mudah mendapatkannya pada toko-toko roti. Atau kios-kios jajanan di sepanjang Jalan Ahmad Yani.Tetapi biasanya yang sudah tahu tempat pembuatannya mereka akan datang langsung ke pembuatnya.Karena lebih puas dan harganya pun lebih murah.
BERKAH DARI KAMIR
Pembuat kue kamir yang cukup dikenal di Pemalang adalah Bu Dijah alias Khodijah. Setelah meninggal kini keahliannya itu diturunkan kepada anak-anaknya.Tetapi dari delapan anaknya hanya Ny Khafifah saja yang berhasil meneruskannya sampai sekarang. Ny Khafifah belajar membuat kue khamir sejak masih kanak-kanak. Setelah bersuami dia mencoba buka sendiri dan berhasil. Usaha itu ditekuni sudah lima tahun ini. ''Hasilnya lumayan, Mas. Bisa menyekolahkan anak-anak termasuk pasang pesawat telepon,'' kata Ny Khafifah didampingi suaminya Ali Mahrochi (40). Ibu dan bapak empat anak itu setiap hari bekerja mencetak kue khamir dari pukul 14.00 sampai 21.00. Setiap hari menghabiskan tepung terigu sebanyak 100 kilogram. Sedangkan tape 20 kg, telur 10 kg dan pisang ambon satu cengkeh.
Penjualan kue kamir tidak perlu dijajakan keliling kampung. Tetapi cukup dititipkan pada toko-toko roti, pasar, hotel dan penginapan. Harga untuk ukuran kecil Rp 750 dan ukuran besar Rp 1.500. Bahkan banyak pembeli yang datang sendiri ke rumahnya. Meskipun rumahnya tersembunyi, masuk gang kecil dan terselip dari rumah- rumah lainnya di perkampungan Arab, banyak orang yang mengetahuinya. Sebab dia tetap menggunakan nama ibunya yaitu Bu Dijah.
Kebetulan,tak jauh dari rumahnya terdapat pengobatan Alternatif yang sudah cukup terkenal,dan dari tamu-tamu yang berobat itulah yang sering beli kue kamir sebagai oleh-oleh. (pemalangpost)

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!