17.5.10

Cara Jitu NU Menjaga Kondusifitas Bangsa (OLeh-oleh dari Brebes)


Zaman Jahiliyah atau kebodohan terjadi karena pemimpin dan rakyatnya tidak memiliki ilmu. Di dunia ini hanya orang yang berilmu saja yang benar.Islam mengharuskan manusia berilmu. Dengan ilmu,kita berada diatas garis yang benar.
Karena itu, saya menghimbau agar umat Islam tak bosan-bosannya mencari ilmu sepanjang hayatnya. Sedangkan untuk menjaga ketentraman, perlu dilestarikan budaya membaca sholawat, tahlil,managib, barzanji.NU mempunyai cara jitu untuk menjaga kondusifitas berbangsa dan bernegara, yakni dengan membudayakan tahlil, barzanji dan sholawatan.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),Prof. DR. KH Said Aqil Siraadj saat menyampaikan tausiyah pada Khaul ke-23 KH Asyamsuriyah di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu 16 Mei 2010.
Menurutnya, dengan ilmu saja tidak cukup, perlu dukungan keimanan yang kuat. Orang yang berilmu saja tapi tidak beriman akan berbuat keangkara-murkaan di muka bumi. “Orang yang bodoh, kalau ‘ngapusi’ tanah paling hanya semeter dua meter. Tapi kalau yang berilmu, tapi tidak beriman, ‘ngapusinya’ sampai berhektar- hektar,” ujarnya mencontohkan.
Dijelaskannya, setelah berilmu dan beriman, orang Islam harus memiliki hati yang halus. Hal itu menurutnya akan tercipta budaya saling asah-asih dan asuh. "Bukan gontok-gontokan,” tandasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua PBNU As’ad Said Ali, Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Drs. KH Nurul Yaqin, Suriyah PCNU Brebes KH Said Ali Basalamah dan Wakil Bupati Brebes H. Agung Widiyantoro SH MSi.
(PanturaNews)

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!