18.5.10

Pengikut Teroris Bergerilya,MUI Haramkan Ceramah Noordin Cs


SETELAH tulisan buronan kasus terorisme Abdullah Sunata diposting di blog,kini giliran ceramah Noordin M. Top yang berbicara soal "jihad" beredar luas di dunia maya.
Bahkan ceramah itu diposting melalui situs jejaring sosial paling popular saat ini: facebook.
Untuk itu, selain Mabes Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun turun tangan menghadapi penyebaran seruan jihad model Noordin tersebut. MUI mengharamkan berbagai bentuk anjuran terorisme, termasuk dengan cara menyebar klip audio ceramah mendiang gembong teroris asal Malaysia tersebut.
“Tahun 2003 akhir itu kan sudah disebutkan, teror itu haram. Jadi hal apa pun yang bisa menyebarkan teror, itu tidak boleh dilakukan,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin, saat dihubungi Senin (17 /5) kemarin.
Kiai Ma’ruf menjelaskan, penyebaran suara ini seharusnya dihentikan. Namun bila klip suara itu tetap sampai pada masyarakat, cara terbaik dengan menyebarkan fatwa MUI mengenai haramnya tindakan terorisme. Termasuk haramnya penyebaran paham terorisme melalui ceramah Noordin yang beredar di facebook tersebut. “Terorisme itu bukan jihad, jihad itu tidak dengan cara kasar seperti teror. Makanya kita harus sebarkan fatwa MUI itu,” katanya.
Kiai Ma’ruf menentang penyebaran suara Noordin M. Top itu sebab hal ini sangat meresahkan warga karena bisa menyebabkan munculnya salah paham mengenai jihad.
“Saya rasa masyarakat harus diberikan penjelasan supaya tidak terprovokasi. Polisi harus bisa mencari siapa yang menyebarkan dan menindaklanjuti,” katanya.
Seperti diketahui gembong teroris Noordin M. Top yang tewas di tangan aparat Densus 88 ternyata masih diidolakan oleh para pengikutnya.Para kaki tangan Noordin ini terus menyebarkan pahamnya antara lain dengan memanfaatkan situs jejaring sosial facebook.
Ceramah berjudul “Hebatnya Jihad ! Ceramah Asy Syahid Abo Mo’awwidz Noordin M Top” itu masih bisa dibaca di facebook sampai Senin kemarin. Isi rekaman yang diunggah sejumlah orang itu berdurasi 19 menit. Salah satu yang menampilkannya dalam laman facebook seseorang ber-id Abu Mush’ab Azzarqawi.
Suara mirip Noordin yang kental dengan dialek Melayu itu mengajak pengikutnya berjihad. Isi ceramah berisi janji surga,minuman, makanan,dan gadis-gadis cantik bagi mereka yang mujahid.
“Lebih baik berjihad di jalan Allah. Itu lebih baik bagi bumi dan seisinya,” ujar suara orang yang disebut Noordin itu.
Ceramah itu dilakukan dengan suara datar, namun dengan intonasi tegas dan jelas saat menyebut kata jihad. Kutipan ayat Al Quran dan hadist mewarnai sepanjang isi ceramah.
Di saat sang penceramah menyampaikan pemikirannya, suara di belakangnya tampak terdengar ramai. Sesekali terdengar suara anak kecil.Tapi belum dapat dipastikan apakah penceramah benar-benar Noordin serta kapan dan siapa yang mengambil rekaman tersebut.
Pengamat masalah teroris, Mardigu Wowiek Prasetyo, saat dihubungi detikcom, Senin kemarin, mengatakan, bisa jadi rekaman suara itu benar asli milik Noordin M. Top. “Saya memang belum dengar tetapi saya tahu Noordin memang pernah merekam. Jadi bisa dikatakan itu suara dia,” katanya.
Mardigu mengatakan, rekaman itu memang barang lama yang sebenarnya sudah dari dulu mau disebarkan. “Mungkin yang menyebar menganggap barang itu baru bisa diekspose tapi itu stok lama,” ungkapnya.
Masih menurut Mardigu ada dua alasan rekaman ceramah Noordin tersebut disebar. Pertama bisa karena internal saja atau memang sengaja untuk disebarkan. “Kita lihat kalau kualitas suaranya stabil berarti memang niat direkam dan disebarkan. Kalau on off berarti itu lagi ngomong direkam,” jelasnya.
Meski demikian Polri seharusnya tidak tinggal diam melihat gerilya pengikut gembong teroris Noordin M. Top di situs jejaring sosial facebook tersebut.Untuk itu Polri harus melacak siapa penyebar ceramah Noordin itu.
“Kita koordinasikan dengan cyber crime Mabes Polri,” kata Kabid Penum Mabes Polri Kombes Pol Zulkarnain seolah mengamini saat dihubungi Senin kemarin.
Lebih lanjut Zulkarnaen menjelaskan, seandainya IP adress si penyebar ceramah itu di Indonesia, mungkin akan bisa secepatnya diblok. “Tapi kan sejauh ini memang IP adress internet itu 85 persen ada di Amerika.Kalo di Indonesia,dengan sendirinya akan segera dikoordinasikan,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!