23.10.10

Obrolan Seputar "MENGHADIAHKAN ALFATIHAH (BACAAN QURAN) KEPADA MAYYIT" sampai atau tidak????


Orang Usil bertanya:
Hukum mengirim fatihah untuk mayit itu gimana??
Apakah sampai kepada mayyit?
Apakah Madzhab Syafi'iyyah juga membolehkan.??

Orang Ahlussunnah menjawab:
Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan, ia menanti-nanti doa ayah,ibu,anak dan kawan terpercaya, apabila doa itu sampai kepada nya baginya lebih di sukai dari pada dunia dan segala isi nya, dan sesungguh nya ALLAH 'azza wajalla menyampai kan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung, adapun hadiah orang-orang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istighfar kepada ALLAH dan bersedekah atas nama mereka. (H.R. Ad-dailami)

PERBUATAN-PERBUATAN YANG PAHALANYA SAMPAI KEPADA ORANG MATI.

I. Do'a sangat berguna bagi orang mati, dengan dalil sebagai berikut :
...

1. Shalat jenazah merupakan hadits yang mutawatir wajib dikerjakan, karena
shalat jenazah berisi bacaan al-fathihah, shalawat dan do'a. Seandainya do'a
tidak berguna bagi orang mati tentu Rasulullah SAW. tidak akan memerintahkan
shalat jenazah. Dengan adanya shalat jenazah berarti amal shaleh orang lain
berguna bagi mayyit.

2. Firman Allah SWT. dalam surat Muhammad ayat 19:
Artinya:
"Dan mintalah engkau (Muhammad) ampunan untuk dosamu dan orang-orang mu'min
laki dan perempuan".

3. Firman Allah SWT. tentang do'a Nabi Ibrahim a.s.:
Artinya:
"Yaa Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan orang-orang mu'min pada hari
pembalasan". (Ibrahim; 41).

4. Firman Allah SWT.. tentang do'a Nabi Nuh a.s:
Artinya:
"Yaa Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan orang-orang yang masuk
rumahku yang beriman dan orang-orang mu'min laki dan perempuan". (Nuh; 28).

5. Salam terhadap ahli kubur yang berarti do'a pula yang selalu dikerjakan oleh
Rasulullah SAW.

"Assalamu 'alaikum yaa ahlad-diyar minal mu'minina wal mu'minat wa inna insya
allohu bikum lahiquna as-alulloloha lana walakumul 'afiyah"
Artinya:
"Keselamatan atas engkau wahai orang-orang ahli kubur dari orang-orang mu'min
laki-laki dan perempuan, sesungguhnya kami apabila telah dikehendaki oleh Allah
akan menyusul kalian, dan kami mohon kepada Allah kesejahteraan bagi kami dan
bagimu". (Diriwayatkan oleh Muslim).

II. Shadaqoh pahalanya sampai kepada orang mati

Dalil-dalilnya sebagai berikut:

1. Rasulullah SAW. bersabda:

Artinya:
"Dari sahabat Ibnu Abbas r.a. bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW.
berkata; Sesungguhnya ibu saya meninggal; Apakah ada manfa'atnya apabila saya
bersedekah untuk ibu saya? Rasulullah menjawab: yaa berguna bagi ibumu; orang
itu berkata; sesungguhnya saya mempunyai sebuah kebun dan engkau Rasulullah aku
jadikan saksi, bahwa aku telah menyedekahkan kebun itu untuk ibu saya".
(Diriwayatkan oleh bukhary, Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa'I).

2. Hadits Rasulullah SAW. dari Siti Aisyah r.a.
Artinya:
"Dari Siti Aisyah r.a bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW;
sesungguhnya ibu saya mati mendadak, dan saya yakin seandainya dia bisa bicara,
dia bershadaqoh, apakah ibu saya mendapat pahala, seandainya saya bershadaqoh
untuk ibu saya? Rasulullah menjawab: yaa ada pahala bagi ibumu".

3. Menghadiahkan Fatihah, atau Yaasiin, atau dzikir, Tahlil, atau shadaqah, atau Qadha puasanya dan lain lain, itu semua sampai kepada Mayyit, dengan Nash yg Jelas dalam Shahih Muslim hadits no.1149, bahwa “seorang wanita bersedekah untuk Ibunya yg telah wafat dan diperbolehkan oleh Rasul saw”, dan adapula riwayat Shahihain Bukhari dan Muslim bahwa “seorang sahabat menghajikan untuk Ibunya yg telah wafat”, dan Rasulullah SAW pun menghadiahkan Sembelihan Beliau SAW saat Idul Adha untuk dirinya dan untuk ummatnya, “Wahai Allah terimalah sembelihan ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari Ummat Muhammad” (Shahih Muslim hadits no.1967).
Orang Usil membantah:
‎''(Yaitu) bahwasanya seorang yg berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.''
(QS : 53 : 38)
Imam Ibnu Katsir berkata :
''yakni sebagaimana dia tidak memikul dosa orang lain, dia juga tidak akan mendapatkan pahala, kecuali dari yg dia usahak...an sendiri''
Dari ayat ini Imam syafi'i rahimahullah ta'ala dan pengikutnya beristinbath bahwa pahala bacaan Qur'an tidak sampai kepada si mayit, karena hal itu bukan amalan dan usahanya, oleh karena itu Rasulullah tidak pernah mencontohkan kepada umatnya


IMAM SYAFII MEYAKINI SAMPAINYA BACAAN QUR'AN KEPADA AHLI KUBUR

Bismillah
...
Banyak kalangan yg salah paham dg pendapat Imam Syafii mengenai pendapat masalah sampai atau tidaknya bacaan Qur'an yg ditujukan pada mayit. Disini ana memenuhi perminta...an akhi Abu Dairy untuk lebih memperkuat argumen2 Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim al-Jauzi yg dulu sudah dikirim melalui inbox tentang keyakinan dua ulama' ini akan sampainya bacaan Qur'an terhadap ahli kubur yg muslim

masalah pendapat yg masyhur dr Imam Syafii bhw pahala Qur’an tdk sampai kpd mayit:
Di kalangan Syafiiyah dlm menyimpulkan pendapat Imam Syafii ada beberapa istilah. Seperti Al-Shohih,Al-Azhar,Al-Masyhur,Al-Rojih,dsb,yg definisi tsb dpt di lihat di kitab2 Syafiiyah. Sdgkan maksud pendpat al-Masyhur dlm persoalan ini apabila al-Qur’an tdk dibaca di hadapan mayit dan tdk diniatkan sbg hadiah kpd mayit tsb. Ini berdasar tokoh Syafii Syekh Zakaria Al-Anshori Al-Syafii .

masalah pendpat yg masyhur dr Imam Syafii bhw pahala Qur’an tdk sampai kpd mayit:
Di kalangan Syafiiyah dlm menyimpulkan pndpat Imam Syafii ada beberapa istilah. Seperti Al-Shohih,Al-Azhar,Al-Masyhur,Al-Rojih,dsb,yg definisi tsb dpt di lihat di kitab2 Syafiiyah. Sdgkan maksud pendpat al-Masyhur dlm persoalan ini apabila al-Qur’an tdk dibaca di hadapan mayit dan tdk diniatkan sbg hadiah kpd mayit tsb. Ini berdasar tokoh Syafii Syekh Zakaria Al-Anshori Al-Syafii .

perkataan Imam Syafii di kitab Dalil Al-Falihin juz 6 hal. 103 yaitu:
“Disunnahkan membaca sebagian ayat al-Qur’an di dekat mayit,dan lebih baik lagi jika mereka (pelayat) membaca al-Qur’an sampai khatam"
Dan banyak riwayat shohih bahwa Imam Syafii pernah berziarah di makam Laits bin Sa’ad. Beliau memujinya, dan membaca al-Qur’an sekali khatam di dekat makmnya. Lalu beliau berkata, “Saya berharap semoga hal ini terus berlanjut dan senantiasa dilakukan (kitab Al-Dakhiroh Al-Tsaminah hal. 64)

Berdasarkan keterangan di atas jelas bahwa Imam Syafii juga berkenan menghadiahkan pahala ke ahli kubur. Hanya saja harus dibaca di hadapan mayit/ahli kubur/makam, atau dido'akan khusus pada bagian akhirnya kalau mayit/ahli kubur itu tidak ada di tempat membaca al-Qur'an tsb. Dg kehendak Allah SWT pahala bacaan tersebut akan sampai kepada mayit/ahli kubur (al-Tajrid li Nafi' al-'Abid juz III hal. 276)

Mengenai keharusan berdo'a (pengkhususan kepada mayit/ahli kubur) setelah membaca al-Qur'an atau dzikir (tahlilan) bagi Imam Syafii itu merupakan satu syarat yg mutlak dilakukan. sebagaimana riwayat Al-Rabi' bahwa Imam Syafii berkata:
"Tentang do'a, maka sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan hamba2nya utk berdo'a kepada-Nya, bahkan juga memerintahkan kepada Rosul-Nya. Apabila Allah memperkenankan umat Islam berdo'a untuk saudaranya yg masih hidup, maka tentu diperbolehkan juga berdo'a untuk saudaranya yg telah meninggal dunia. Dan barokah do'a tersebut insya Allah akan sampai. Sebagaimana Allah Maha Kuasa untuk memberikan manfaatnya kepada mayit/ahli kubur (Manaqib Syafii juz I hal. 430)

kemudian hal ini juga berdasar kitab Al-Fiqh Al-Manhaji 'alaa Madzhab Al-Syafii juz I hal. 267 yg isi kitab tersebut adalah:
"Apabila do'a itu telah dikabulkan oleh Allah SWT maka tentu si mayit/ahli kubur tentu akan memperoleh manfaat dari pahala bacaan tersebut."

Sebagai penguat pendapat Imam Syafii di atas, ini ana sebutkan dalil al-Qur'an tentang sampainya pahala kpd org yg telah meninggal dunia:
1. QS. Muhammad ayat 19: "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu."

2. QS. Ibrahim ayat 40-41: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do`aku. Ya Tuhan kami, berilah ampunan padaku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".

3. QS. al-Hasyr ayat 10: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

QS. al-Hasyr ayat 10 menjelaskan bahwa orang mati/ahli kubur bisa mendapat manfaat dari istighfar yg dibaca oleh orang yg masih hidup.

4. QS. al-Thuur ayat 21: "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya."

QS. al-Thuur ayat 21 menjelaskan Keislaman dan keimanan seorang anak yg masih kecil diikutkan pd salah satu dari kedua orang tuanya. lihat Tafsir al-Khozin juz VI hal. 250 atau tafsir Jami' al-Bayan karya Imam al-Thabary juz 28 hal. 15

QS. al-Thuur ayat 21 ini bukti nyata bahwa orang lain bisa memperoleh manfaat amaliyah orang lain.

IBNUL QAYIM murid ibnu taimiyah (rujukan kaum wahabi)dalam kitab ar-ruh hal: 142
*Sebaik2nya amal yg dhadiahkn kpd mayit adl memerdekakan budak, sdekah, istighfar, doa dan haji. Adpun pahala membca al-quran scr suka rela yg dihadiahkan kpd... mayit jg smpai kpdnya, sbgmn pahala puasa dan haji*
*Jk ad sahabat di kalangan Anshar meninggal dunia, mereka berkumpul di depan kuburnya sambil membaca al-quran* (ar-ruh:13)

IBNU TAIMIYAH dlm majmu' fatawa jilid 24 hal:324 diterangkan,
*Barangsiapa berkeyakinan bhw manusia tdk memperoleh manfaat kcuali amalnya sndiri, mk ia tlh menentang ijma'*

ttg yg suka comot2 ayat alquran tnpa paham hakikat ayat tsb, mk kata ...nabi yg intinya,
*Barangsiapa mengambil hujah dr alquran tanpa tahu mksud yg sbenarnya, mk brsiaplah menduduki neraka*

jadi wahabi yang menentang doa buat mayit,silahkan komentari kitab ibnu qoyyim itu,gak usah tanya macam2.

Begitulah jika orang menafsirkan Qur'an-hadits secara lughowy/terjemahan,tanpa alatnya.Maka "kasasar".Man fassarol qur'ana biro-yihi falyatabawwa maq'adahu fin naar.Naudzu billaah..
AllooHumma innaa nas-aluka salaamatan fiddiin wana'uudzu bika min dlolaalatil wahaabiyyiin.Amiin



itulah ideologi islam puritan yg dipelopori oleh wahabi, mereka berusaha memberangus praktek keagamaan yg b'haluan pd Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i dan Imam Hanbali.
Ziarah kubur, tawassul, wirid, barzanji dan burdah diharamk...an, hingga tempat2 bersejarah sebagaimana makam para sahabat dan aulia' berusaha di ratakan dgn tanah.
So, NU merasa bertanggung jawab membentengi umat dari pemahaman Islam yg sempit, skriptural,tekstual serta puritan macam WAHABI yg dapat menimbulkan sikap beragama yg KAKU, KERAS dan JUMUD.

Allohumma sholli 'ala sayyidina wa maulana Muhammad...!


Orang Usil kalah tapi ngelesss:
Ckckck... ya udah kalau gitu, ulama salafussholeh gak ada yg namanya mengghibah, memfitnah, menghasud, dan meneriakkan :
''wahabi, wahabi, itu pengikut sesat'', padahal aku gak tau apa-apa tentang wahabi, so jangan nuduh sembarangan lho...

Orang Ahlussunnah menjawab:
Akhinal kirom ..., dalil2 naqli dan aqli sudah panjang lebar dipaparkan, sudahkah anda baca..?? Justru kami (aswaja) yg selalu di cap kafir, ahlunnar oleh mereka penentang bid'ah...
Kalo anda tdk p'caya baca...an al fatikhah tdk smpe pada mayit, monggo...!!
Kalo kami (aswaja) tetap meyakini setiap bacaan alfatikhah yg dikirim akan smpe pd si mayit.
Sekali lagi, lana a'maluna wa lakum a'malukum...(*)

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!