10.5.11

Pilihan Sulit : Siapa Yang Paling Kita Cintai?


Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang hidupmu .

Disaat menuju jam -jam istirahat kelas , dosen mengatakan pada mahasiswa dan mahasiswinya : “ Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar. ” Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.
DOSEN : Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda , pada papan tulis.
Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut . Ada nama tetangganya, teman kantornya , orang terkasih dan lain -lain .
DOSEN : Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting ! Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya .
DOSEN : Silahkan coret satu lagi ! Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama teman kantornya lagi .
DOSEN : Silahkan coret satu lagi ! Mahasiswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya . Sampai pada akhirnya di atas papan tulis hanya tersisa tiga nama , yaitu nama orang tuanya , suaminya dan nama anaknya .
Dalam kelas tiba -tiba terasa begitu sunyi tanpa suara , semua Mahasiswa dan mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen , dalam pikiran mereka ( para mahasiswa atau mahasiswi ) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu .
Tiba -tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata , “ Silahkan coret satu lagi !”
Dengan pelahan- lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit . Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya .
DOSEN : Silahkan coret satu lagi ! Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi . Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya . Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis , sepertinya sangat sedih . Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, “ Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu ? Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan , sedang suami itu bisa dicari lagi . Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?
Semua teman sekelas mengarah pada sang mahasiswi, menunggu apa yang akan di jawabnya. Setelah agak tenang, kemudian pelahan -lahan ia berkata ,
“ Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga , yang benar -benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya. ” Jawab mahasiswi menegaskan.


SEBENARNYA , KEHIDUPAN BAGAIKAN BAWANG BOMBAI, JIKA DIKUPAS SESIUNG DEMI SESIUNG, ADA KALANYA KITA DAPAT DIBUAT MENANGIS
====================================
Sumber artikel, dari buku : Sudarmono, Dr. ( 2010 ) . Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi,

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!