1.6.13

Pendiri PKS pun mengkritik PKS

Pasca terkuaknya skandal korupsi impor daging sapi yang melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaq, diskusi mengenai partai yang bersangkutan begitu ramai, utamanya di dunia maya (internet). Di bawah ini adalah kumpulan pernyataan beberapa pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal-bakal Partai Keadilan Sejahtera, yang banyak dishare di jajaring sosial FB.

- Mashadi Mantan pendiri Partai Keadilan (PK),
Mashadi mendesak para elit tinggi PKS untuk segera mendeklarasikan diri pembubaran PKS. Sebab pasca kasus korupsi daging impor sapi yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq membuat malu kader PKS di seluruh Indonesia. “Dengan kejadian itu (kasus korupsi Luthfi) harusnya PKS dapat segera mendeklarasikan pembubaran partai,” tegas Mashadi di Jakarta, Minggu (03/02/2013). Mashadi menjelaskan bahwa apa yang sudah terjadi terkait kasus korupsi yang menimpa PKS ini sudah merupakan kehancuran total. “Bukan hanya itu kami juga harus menanggung beban sejarah akibat dari tindakan yang mereka lakukan dan ini tidak bisa dihapus satu atau dua generasi,” cetusnya. Terlebih, kata Mashadi, ini akan menjadi beban bagi seluruh umat islam akibat tindakan mereka. “Bagaimana sebuah gerakan dakwah yang mereka lakukan itikad politik hasilnya tidak jadi teladan bagi umat islam,” pungkasnya.
Sumber: http://www.centroone.com/news/2013/02/1r/pendiri-pk-ingin-pks-dibubarkan/

- K.H. Yusuf Supendi, Lc. Pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Yusuf Supendi, miris dengan ditetapkanya Presiden PKS Luhfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yusuf mengatakan, dengan adanya kasus ini semakin membuat masyarakat tak percaya lagi terhadap PKS yang mengusung citra sebagai partai dakwah. Menurutnya, tak ada gunanya PKS berdiri. Dia secara tegas mengusulkan agar PKS gulung tikar untuk kembali berdakwah saja. “Dengan kasus ini kader yang objektif tambah tidak yakin dengan elite PKS. Kemudian khalayak ramai tambah tidak percaya, mau ngapain lagi sih? Lebih baik PKS gulung tikar kembali ke habibatnya berdakwah saja, daripada disetir politik,” ujar Yusuf saat berbincang dengan Okezone, Kamis (31/1/2013).
Menurut Yusuf, untuk apa partai dilanjutkan jika hanya membuang-buang biaya yang tak sedikit jumlahnya. ”Untuk apa kalau tambah parah, biaya besar, kerugian tambah besar? Kalau begini bisa punah. Rakyat tambah pintar kok. Kampung-kampung saja sudah pada tahu,” tuturnya. Yusuf mengakui bahwa PKS sudah lama ditinggalkan pendukungnya secara perlahan-lahan.
Dia mencontohkan dalam kasus Pemilukada di Banten, dimana suara PKS hilang dua per tiga. Hal yang sama juga terjadi di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap impor daging sapi. Mereka yaitu Presiden PKS yang juga anggota Komisi I DPR, Luthfi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah, serta dua direktur PT Indoguna, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Arya dan Juard sebagai pemberi suap diduga melanggar Pasal 5 ayat 1 atau Pasal 13 Undang- Undang nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Sementara Ahmad dan Luthfi diduga melanggar Pasal 12 a atau b, atau Pasal 5 ayat 1 dan 2, atau pasal 11 Undang-Undang nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2013/01/31/339/754374/yusuf-supendi-pks- baiknya-gulung-tikar

 - Drs. Abu Ridho, A.S.
 “Perilaku politisi dan petinggi PKS sudah berubah dari cita-cita awal pendiriannya,” ujar Abu Ridho kepada INILAH.COM, Jumat (18/3/2011). Menurut Abu Ridho, beberapa elit PKS saat ini sudah berubah menjadi pragmatis. Hal ini telah menjadi persoalan internal yang lama diperdebatkan di internal PKS.
Sumber: http://www.inilah.com/read/detail/1335532/abu-ridho-benarkan-elite-pks-sudah- melenceng -

Syamsul Balda, S.E., M.M.
“Dulu motif kita mendirikan PK itu karena ideologinya Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, namun semua telah berubah. PKS sekarang adalah partai yang sangat pragmatis yang hanya mencari jabatan, uang dan kekuasaan saja. Masyarakat tidak buta mengenai hal itu,” kata Syamsul. “Pimpinan PKS mengatakan PKS tidak akan memperjuangkan syariat Islam, inikan berbeda dengan PK. Artinya ada perbedaan ideologi, dan PKS sekarang pragmatis. Jadi stategi politik PK dan PKS pun berbeda,” katanya.
Syamsul Balda mengaku prihatin dengan kondisi PKS sekarang yang dihuni kader-kader pragmatis, yang menyebabkan banyaknya tudingan masyarakat bahwa PKS telah menjual agama untuk kepentingan politik dan kekuasaan saja. “Kita minta kader PKS sekarang agar dalam berpolitik tidak lagi menggunakan jargon-jargon Islam, karena masyarakat akan terkelabui dengan politik santun PKS,” katanya. Mantan Wapres PK ini menegaskan, apa yang disampaikan Yusuf Supendi selaku pendiri PK/ PKS terhadap prilaku elit-elit PKS sekarang benar adanya. “Saya yakin dia menyatakan seperti itu bukannya tanpa dasar, karena dia tentunya tahu ada konsekuensi hukum, jika itu bohong. Semuanya ada bukti-bukti-nya,” katanya.
Sumber: http://www.batamtoday.com/berita2433-Kebobrokan-PKS-Terus-Diungkap- Kadernya-Sendiri.html

 - Mutammimul Ula, S.H.
“PKS memerlukan ketokohan yang kuat. Ini kritik yang saya sampaikan kepada teman-teman PKS di pusat. Hilangkan prilaku yang dapat mengundang prasangka negatif. Saya saja tidak berani satu mobil dengan perempuan yang bukan istri saya atau keluarga saya. Takut orang berprasangka lain,” paparnya.
Sumber: http://forum.detik.com/pks-dikiritik-kadernya-t426957.html

0 komentar:

Posting Komentar

Get this blog as a slideshow!